PBL- Pertama
Mulak tu Huta artinya pulang
kampung, kami lakukan waktu masa kanak-kanak karena papa yang besar di kampung
rajin membawa kami untuk melepas rasa rindunya akan kampung halaman. Namun
demikian setelah dewasa dan berumah tangga juga seiring berjalannya waktu, para
leluhur yang tinggal di kampung sudah meninggal dunia dan merantau ke berbagai
kota bahkan ibu kota, maka bisa dihitung dengan jari aku pulang kampung.
Kalau
gak salah lima belas tahun yang lalu terakhir kami keluarga besar Lubis pulang
kampung bersama, setelah papa tiada.
Alhamdulillah kali ini aku
bisa pulang kampung bersama Perhimpunan Boru Lubis (PBL) sekaligus mengikuti
rangkaian kegiatan Gubernur Sumatera Utara di Kabupaten Madina. Yok ikuti
perjalanan kami ‘mulak tu huta’ bersama rombongan Gubernur Sumut, Bpk. Edy
Rahmayadi.
Perhimpunan Boru Lubis (PBL)
Usia
Perhimpunan Boru Lubis masih balita dan tanggal 18 Desember 2019 syukuran
dua tahun usianya, diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut
Jalan Jenderal Sudirman No. 41 Medan. Ketuanya adalah Vivi Wahab Lubis dan Wakil Ketua Revita Lubis.
Acara ini dihadiri oleh Bapak Edy Rahmayadi dan Ibu Ketua TP PKK Sumut,
Ibu Nawal Lubis (istri Bpk. Edy Rahmayadi) selaku Pembina. Gubernur mengajak
PBL untuk mendukung pembangunan daerah lewat kapasitas masing-masing sebagai
individu dan organisasi secara keseluruhan (humas.sumutprov.go.id).
Aek Sijorni
Aek Sijorni adalah tempat wisata alam berada di Kelurahan Sayur
Matinggi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sekitar 30 km dari kota Padang
Sidempuan. Aek Sijorni berupa air terjun bertingkat dengan air yang selalu
jernih karena aliran sungai yang melewati batu cadas tidak mengandung lumpur,
sesuai dengan namanya Aek Sijorni artinya air yang jernih (wikipedia).
![]() |
Aek Sijorni |
Fasilitas
yang tersedia di sekitar objek wisata ini adalah area parkir, musholla, toilet,
kamar ganti dan warung yang menjajakan aneka sajian khas serta pondok-pondok
kecil untuk beristirahat. Tiket masuk ke Aek Sijorni sebesar Rp. 15.000,- dan
parkir kenderaan roda dua Rp. 5.000,-/mobil Rp. 10.000,- (traveling.yuk.com).
![]() |
PBL menunggu masuk ke Aek Sijorni |
Jembatan Gantung
Perhimpunan Boru Lubis ikut serta dalam
rangkaian acara Gubernur Sumut, kami disambut oleh Pemda setempat. Sambil menunggu
rombongan Gubernur tiba di tempat, kami berteduh di pondok dan secara
bergantian dibonceng naik sepeda motor melewati jembatan gantung sepanjang 300
meter memasuki tempat wisata Aek Sijorni.
![]() |
PBL di jembatan gantung |
Pondok-Pondok
Tiba di tempat, aku, adikku Rina dan Elly menyempatkan bakodak di
pintu masuk yang bertuliskan Aek Sijorni sebagai 'barbuk' sudah sampai di sini.
Begitu Ibu Nawal Lubis tiba, kami berbaur dengan rombongan dan mengaso di
pondok-pondok yang sudah dipersiapkan, lengkap dengan sajian makanan ringan
khas Tapsel, antara lain: dodol, keripik
pedas, kue-kue dan salak Sidempuan juga minuman kelapa muda segar.
![]() |
Aku, Rina n Elly di pintu masuk |
![]() |
Kecerian PBL di Aek Sijorni |
![]() |
Aku n Bu Nawal Lubis di pondok |
Siang hari yang cerah tak terasa panas karena
semilir angin sepoi-sepoi dari pohon-pohon kelapa di sekeliling area wisata
ini. Aku bersama beberapa teman berkeliling menikmati pemandangan indah karunia
Ilahi di bumi Madina dan so pasti bakodak bolak-balik, juga merekam video biar lebih sah kushare di youtube
(youtube faridayuliani.fy. Aek Sijorni,
w/Perhimpunan Boru Lubis, 21.2.2020).
![]() |
Kami berkeliling menikmati area Aek Sijorni |
Makan
Siang
Kami menikmati makan siang bersama rombongan
Gubernur Sumut. Dari beberapa menu yang disajikan tersedia makanan khas
Mandailing daun ubi tumbuk, sambal tuk tuk dan gulai ikan sale yang tetap
kusantap walaupun sudah menjadi menu sehari-hari di rumah, hehehe....dasar
lidah Mandailing ya.
![]() |
Nikmatnya daun ubi tumbuk |
Mandi
di Aek Sijorni
Begitu selesai santap siang bersama rombongan
Gubernur, Ibu Nawal Lubis mengajak kami untuk mandi-mandi di Aek Sijorni dan
beberapa bidadari PBL yang ikut mandi memakai pakaian mandi yang sopan yaitu legging dan daster disesuaikan dengan
kondisi di kampung. Aku cukup puas menikmati deru Aek Sijorni dan sekelilingnya yang kurekam videonya (youtube faridayuliani.fy Aek Sijorni w/Perhimpunan Boru Lubis, 21.02.2020 (3).
![]() |
Gaya para bidadari PBL mandi di Aek Sijorni |
Selesai mandi-mandi dan shalat zuhur di
musholla yang bersih, kami bersiap-siap berangkat ke Ulu Pungkut. Sewaktu
menunggu teman-teman yang lain kumpul di mobil, kami mendapat kesempatan bakodak
dengan Gubernur yang usai berkeliling di area Aek Sijorni dan jalan kaki bersama
rombongannya menuju mobil yang sudah tersedia.
Gubsu n rombongan berkeliling di Aek Sijorni
![]() |
Kesempatan bakodak dengan Gubsu |
Bagas
Godang Maslin Batubara, Ulu Pungkut
H. Maslin Batubara adalah tokoh masyarakat
dan pengusaha dari Mandailing Natal yang cinta akan kampung halaman dengan
menjalin silaturahmi bersama raja-raja Mandailing dalam suatu ikatan kelompok
yang hidup saling berdampingan yaitu mora, kahanggi, anak boru sebagai kekuatan
yang tidak terpisahkan dari dalihan natolu (madinapos.com).
![]() |
Bpk. H. Maslin Batubara memakai batik |
Acara di
Bagas Godang Maslin Batubara
Menjelang maghrib kami tiba di Ulu Pungkut,
Bapak H. Maslin Batubara berdiri di teras bagas godang menyambut Gubernur dan
kami semua. Terdengar adzan Maghrib dan Revita Lubis (menantu Bpk. Maslin
Batubara) menyilakan kami untuk shalat di rumah atau shalat berjemaah di masjid
yang terletak pas di sebelah bagas godang.
Ketika jalan kaki ke masjid, koq tiba-tiba aku merasa pernah berada di tempat ini, hal seperti ini sering kulihat dalam mimpi. Ini mungkin yang dikatakan "Deja vu" ya, dari bahasa Perancis, Deja: pernah, vu: dilihat, jadi Deja vu: pernah dilihat. Keesokan harinya kurekam video keberadaan masjid ini (youtube faridayuliani.fy Bagas Godang H.Maslin Batubara, Ulu Pungkut, 21.2.2020).
Ketika jalan kaki ke masjid, koq tiba-tiba aku merasa pernah berada di tempat ini, hal seperti ini sering kulihat dalam mimpi. Ini mungkin yang dikatakan "Deja vu" ya, dari bahasa Perancis, Deja: pernah, vu: dilihat, jadi Deja vu: pernah dilihat. Keesokan harinya kurekam video keberadaan masjid ini (youtube faridayuliani.fy Bagas Godang H.Maslin Batubara, Ulu Pungkut, 21.2.2020).
![]() |
Tiba di Bagas Godang H. Maslin Batubara |
Makan
Malam dan Pesta Durian
Selesai shalat kami berkumpul di ruang tamu
dan lesehan menikmati makan malam bersama, Alhamdulillah baru kali ini aku
menikmati gulai pisang campur daging (makanan khas Mandailing kalau ada pesta
perkawinan) dan ternyata sedaappp.....
![]() |
Borlub pesta durian bersama Gubsu |
Duduk sebentar, lanjut pesta durian yang
memang sudah dipersiapkan. Serunya omak-omak borlub menyantap durian, sampai
Bpk. Edy Rahmayadi tersenyum melihatnya.
![]() |
Borlub pesta durian |
Usai pesta durian, Revita Lubis membagi kami
PBL yang berjumlah 30 orang untuk lapak tidur, Aku dan teman-temanku berjumlah
10 orang tidur di bagas godang Basyrah Lubis dan 20 orang di Bagas Godang H. Maslin Batubara.
![]() |
Aku di depan Bagas Godang H. Maslin Batubara |
Namun demikian keesokan harinya
kami sarapan pagi bersama dengan menu lengkap nasi goreng dan nasi putih, juga
santapan ringan istimewa lemang dan serikaya durian, Masya Allah sedaappnya. Setelah itu foto bersama untuk acara selanjutnya.
Menikmati sarapan pagi
![]() |
Foto bersama |
Bagas
Godang H. Basyrah Lubis
Basyrah Lubis (lahir di Huta Godang, Ulu Pungkut,
Mandailing Natal) adalah Walikota Medan pada tahun 1961—1964. Ia aktif di
dunia pendidikan pada masa itu dan pergerakan nasional dengan perjuangan di
Sumatera Barat. Sebelumnya Lubis adalah Bupati Militer di Pasaman, Sumatera
Barat. Ia adalah adik dari Raja Jundjungan Lubis yang pernah menjadi Gubernur
Sumatera Utara pada periode 1960 (wikipedia).
![]() |
Bagas Godang Basyrah Lubis |
Hanya lima menit kami sudah sampai di bagas
godang H. Basyrah Lubis dan disambut oleh seorang ibu yang ramah dan putranya. Tersedia
tiga kamar tidur dan aku bersama lima orang teman memilih tidur di ruang tamu
yang sejuk tanpa perlu AC, malahan kami harus pakai selimut tebal karena udara
kampung yang dingin bertiup dari celah-celah jeruji jendela.
![]() |
Aku n Kak Erna |
Melihat ada figura besar di ruang tamu dan
foto yang kukenal, kami martarombo dengan ibu yang punya rumah dan ternyata ia
adalah menantu dari Basyrah Lubis (isteri dari Alm. Prof. Dr. Rizal Basyrah
Lubis, Sp.Tht) dan aku memanggilnya kakak karena ibu mertuanya adalah famili
dekat suamiku dan Basyrah Lubis juga masih ada hubungan famili dengan papa.
![]() |
Figura besar foto yang kukenal |
![]() |
Aku n Rina n penghargaan Basyrah Lubis |
Subuh kami shalat berjemaah dan biar afdol
pakai mukena bakodak di teras, walaupun backlight
karena cuaca masih gelap. Udara dingin membuat perut lapar, teh hangat dan
kue-kue yang disediakan di meja makan kami santap bersama sambil bercengkerama
sesama borlub dengan Kak Erna.
![]() |
Pakai mukena bakodak subuh |
Bagas godang Basyrah Lubis terawat bersih
karena Kak Erna dan anak-anaknya yang menetap di Jakarta selalu berlibur ke
kampung, juga tetap ada yang menjaga dan membersihkannya sekali seminggu.
Seperti biasa aku merekam videonya (youtube
faridayuliani.fy, Bagas Godang Basyrah Lubis, Huta Godang, Ulu Pungkut).
Sesuai jadwal pukul 7.30 WIB kami sudah siap dengan pakaian olahraga dan
berbaur dengan rombongan Gubernur jalan pagi sekitar Ulu Pungkut. Sewaktu akan
balik ke bagas godang, kami berhenti di depan yang juga ada bagas godang dan
ternyata bagas godang Raja Junjungan Lubis tapi kelihatannya tidak terawat.
Menurut cerita akan dijadikan museum.
![]() |
Jalan pagi di Ulu Pungkut |
![]() |
Semangatnya Pak Edy n Ibu Nawal Lubis jalan pagi |
Bagas
Godang Raja Junjungan Lubis
Raja Junjungan Lubis adalah Gubernur Sumut
yang keenam, lahir di Desa Huta Godang Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing
Natal, Sumatera Utara. Miris melihat bagas godang beratap ijuk yang tidak terawat dan kondisinya
sudah lapuk/reot, sehingga dikhawatirkan jika tidak ditangani dengan cepat akan
rubuh.
![]() |
Bagas Godang Raja Junjungan Lubis kubidik dari jauh |
Menurut Onggara Ketua KNPI Madina, cucu
keempat Raja Junjungan rumah Ini sudah dua kali tertimpa musibah kebakaran
sehingga hilang sebagian motif keasliannya dan pada tahun 1922 dibangun kembali
namun setelah itu tidak pernah diperbaiki lagi hingga sekarang kondisinya
menyedihkan (madinapos.com).
![]() |
Aku ikut sedih ketika mengambil foto ini |
Meskipun Bagas Godang Rajajunjungan Lubis
tidak terawat, tetapi masih tersisa nilai-nilai
artistiknya dan sebagai barbuk kami duduk di tangga bagas godang yang ternyata
masih kuat menampung bobot kami si borlub yang euphoria kalau mau bakodak.
Aku, Rina dan Elly bergaya di setiap bagas godang yang terdiri dari tiga bangunan terpisah dalam satu halaman luas. Di salah satu bangunan ini papa juga pernah berfoto bersama adik Raja Junjungan Lubis dan ompung kami Amir Chan Lubis pernah menjadi guru di Huta Godang, Ulu Pungkut.
![]() |
Borlub euphoria bakodak |
Aku, Rina dan Elly bergaya di setiap bagas godang yang terdiri dari tiga bangunan terpisah dalam satu halaman luas. Di salah satu bangunan ini papa juga pernah berfoto bersama adik Raja Junjungan Lubis dan ompung kami Amir Chan Lubis pernah menjadi guru di Huta Godang, Ulu Pungkut.
![]() |
Kami di tiga bangunan Bagas Godang Raja Junjungan Lubis |
Flashback to my wedding day
Sewaktu bakodak di Bagas Godang Raja
Junjungan, ingatanku melayang ke 38 tahun yang silam ketika Ompung Raja
Junjungan hadir, mangupa-upa dan manortor dalam acara pesta adat perkawinanku dengan Muhammad Arif Hakim Nasution. Dari kami enam bersaudara, empat perempuan
dan dua laki-laki, aku anak nomor dua yang pertama menikah dan papa yang cinta
akan adat istiadat budaya leluhur, berupaya mengadakan pesta perkawinanku
dengan adat Mandailing.
![]() |
Pernikahanku 38 tahun yang lalu |
![]() |
Raja Junjungan Lubis manortor |
![]() |
Raja Junjungan Lubis didampingi papa mengupa-upa n memberi nasihat |
Baksos di
Ulu Pungkut
Perhimpunan Boru Lubis ikut serta dalam
kegiatan Gubernur Sumut, Bapak Edy
Rahmayadi mengunjungi acara Bakti Sosial dan Pengobatan Gratis yang
dilaksanakan di Halaman UPT Puskesmas, Kelurahan Huta Godang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Madina. Hal ini dilakukan untuk memastikan
pelayanan kesehatan sampai ke pelosok desa.
![]() |
Baksos di Ulu Pungkut |
SMKN 1 Ulu
Pungkut
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ulu Pungkut di Desa Huta
Padang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sabtu
(22/02/2020).
SMKN 1 Ulu Pungkut itu diharapkannya dapat
menjadi sekolah unggulan yang diisi guru-guru dan siswa terbaik di Sumut. Untuk
mendukung itu, Gubernur juga ingin membangun rumah dinas para guru (medanbisnis.daily.com).
![]() |
PBL pada acara Peresmian SMKN 1 bersama Gubsu dan Ibu Nawal Lubis |
Kami Perhimpunan Boru Lubis mengikuti
rangkaian acara yang dimulai dengan sambutan tor-tor Mandailing, disusul pidato
resmi Gubernur Sumut, Bpk. Edy Rahmayadi, kemudian Bapak H. Maslin Batubara
selaku tokoh masyarakat dan lanjut makan siang bersama.
![]() |
Tor-tor Mandailing |
![]() |
Pidato resmi Gubsu, Edy Rahmayadi |
![]() |
Makan siang bersama di SMKN 1 Ulu Pungkut |
Ponpes
Musthafawiyah, Purba Baru
Pondok Pesantren Musthafawiyah terletak di
Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Ponpes Musthafawiyah adalah salah satu ponpes tertua di Sumut yang berusia sekitar
satu abad yang telah banyak mencetak ulama di Indonesia (wikipedia).
![]() |
Lagu persembahan dari beberapa santri |
Kedatangan Gubernur dan rombongan pada hari
Sabtu, 22.2.2020 disambut ribuan santri dan lantunan salawat Nabi di halaman
pondok pesantren. Ada lima hal yang disampaikan Bapak Gubernur, yaitu: 1. Rajin
berdoa, 2. Punya cita-cita, 3. Harus memiliki kasih sayang, 4. Memiliki usaha
yang tak pernah kenal lelah, 5. Memiliki semangat untuk mencoba hal-hal baru.
![]() |
Disambut ribuan santri |
Guna meningkatkan semangat belajar para
santri, Bapak Edy menjanjikan akan memberangkatkan umroh bagi para santri yang
berprestasi yaitu: juara satu, dua dan tiga umum (sumutprov.go.id).
![]() |
Pidato Gubsu memotivasi para santri |
Pada kesempatan ini Ibu Nawal Lubis selaku
Ketua TP PKK Sumut sekaligus Pembina PBL bersama Wakil Ketua PBL Revita Lubis menyerahkan
sumbangan berupa sarung untuk shalat kepada para santri. “Tahun ini PBL berusia
dua tahun dan terbentuk sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian
nilai-nilai dan kebudayaan Mandailing, juga sebagai wadah untuk bersilaturahmi
dan bergerak dalam hal-hal positif dan bermanfaat,” ujar Revita Lubis (pewarta.co>News>Sumut).
![]() |
Ibu Nawal n Revita Lubis bersama PBL |
Harun
Mustafa Nasution
Harun Mustafa Nasution merupakan cucu pendiri
Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Syeikh Musthafa Husein Al-Mandili,
seorang Ulama
terkemuka di Sumatera Utara yang meninggalkan karya bangunan keislaman
monumental Madrasah di Purba Baru Mandailing Tapanuli Selatan. Saat ini nama
Syekh Musthafa Husein diabadikan pada salah satu gedung utama di Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara Medan yang berembrio dari Universitas Nahdlatul
Ulama Sumatera Utara (wikipedia.org).
![]() |
PBL di rumah Harun Nasution |
Perhimpunan Boru Lubis ikut bersilaturahmi
bersama Gubernur Sumut dan rombongan ke rumah Harun Mustafa Nasution di
Panyabungan. Kami rehat sekelak dan menikmati hidangan istimewa toge Panyabungan
dan lemang durian.
![]() |
PBL bersama Gubsu bersilaturahmi ke rumah Harun |
![]() |
Aku n Devi istri Harun |
Setelah bakodak bersama, selesai rangkaian
acara Gubernur Sumut, kemudian Perhimpunan Boru Lubis berpisah dengan Gubernur
Sumut dan Ibu Nawal Lubis yang berangkat ke Padang Sidempuan untuk keesokan
harinya kembali ke Medan via bandara Aek Godang.
Begitulah kisah Perhimpunan Boru Lubis (PBL) ‘Mulak
tu Huta’ bersama Gubernur Sumut, Bpk. Edy Rahmayadi dan rombongannya. In Syaa
Allah kisah ini dapat menginspirasi para sanak saudara dan teman-teman di
perantauan tertarik pulang kampung untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat dan aku
ikut berkontribusi sesuai kemampuanku dalam membangun kampung halaman melalui
blog yang kubuat ini.
Hal ini sejalan dengan salah satu quote: “Apapun yang anda lakukan dengan
baik, memberikan kontribusi untuk kebahagiaan” (Bertrand Russell).
Ingin tahu acara selanjutnya yang dilakukan
Perhimpunan Boru Lubis? Sabar ya... menyusul kisah PBL- kedua.
Alhamdulillah bisa mulak tu huta bersama Perhimpunan Boru Lubis n Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi n Bu Nawal Lubis selaku Pembina PBL
BalasHapusWuaaaa serunyaaa serasaserasa ikut dalam rombongan
BalasHapusAlhamdulillah bisa merasakan ya.
HapusKerenn kk
BalasHapusAlhamdulillah.
HapusBtw ini siapa ya?
Songon natagian kehe dohot Gubsu Pak Edy Rahmayadi olo borlub1
BalasHapus