Selasa, 22 Oktober 2019

DANAU LINTING SEBIRU BLAUSEE LAKE SWITZERLAND


Ketika melihat foto temanku di Instagram dengan pemandangan yang indah di Blausee, dengan komen: “The Blue Lake and its stunning crystal-clear blue water”, koq aku jadi "baper" teringat perjalanan kami dengan Minauli Consulting family ke Danau Linting tiga tahun yang lalu. 

Akupun “kepo” dan mengomentari: “Paulina ternyata di Deli Serdang ada lho danau yang biru, hehehe....”  Yok guys kita lihat apa betul Danau Linting sebiru Blausee Lake Switzerland?


Minauli Consulting Family

Danau Linting
Kawasannya alami dan mempesona berada di Desa Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang.  Jarak dari kota Medan adalah 70 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam

Ibu Irna Minauli selaku Direktur Minauli Consulting (MC) mendapat informasi dan promosi objek wisata ini dari salah seorang kliennya yang letak rumahnya berada dekat daerah tersebut. Kebetulan kami semua staff MC belum pernah menjelajah ke Danau Linting jadi tertarik untuk membuktikan keindahannya 


Jalan Menuju Lokasi
Jalanan menuju ke kawasan ini cukup berliku dan banyak persimpangan. Kami 11 orang berangkat dari Kantor MC sekitar pukul 10.00 WIB naik kenderaan Hiace muatan 12 orang. 

Kami belum bersahabat dengan jalan yang dilalui, begitu juga supir yang membawa kami, untung ada google map sebagai penunjuk jalan sehingga kami tiba di lokasi dengan selamat. Masuk ke lokasi wisata ini dikutip bayaran Rp 5.000,-/orang.


Tiba di lokasi

Birunya Danau Linting
Begitu melihat pemandangan Danau Linting, Masya Allah betul indah dan biru kehijau-hijauan warnanya, dikelilingi pohon beringin yang rindang dan bambu yang menari-nari ditiup angin. Terbukti kebenaran promosi klien Bu Irna dan betul warnanya sebiru Blausee Lake Switzerland. Yok guys kita buktikan.

Paulina di Blausee Lake Switzerland

Aku dan suami di Danau Linting


Fasilitas Danau Linting
Di pinggir Danau Linting terdapat berderet gubuk-gubuk untuk disewakan kepada pengunjung dan ada juga sewa tikar seharga Rp. 10.000 – Rp. 20.000,- sesuai ukuran tikarnya. 

Ada beberapa warung kecil yang dikelola oleh warga setempat menyediakan indomie dan makanan ringan juga teh/kopi serta beberapa penjual jagung rebus berkeliling menawarkan dagangannya. Tersedia beberapa toilet dengan kondisi yang sederhana dan beberapa ayunan di pinggir danau.



Berderet gubuk-gubuk
(photo jejakpiknik)


Lesehan Santap Siang
Kami 11 orang dengan bobot rata-rata makmur tadinya ingin menyewa gubuk, tapi takut roboh duduk di dalam gubuk, memilih sewa tikar dan menggelarnya di atas rerumputan di pinggir Danau. 

Kami menggelar tikar, lesehan makan bersama
Tradisi MC adalah masing-masing membawa makanan sesuai yang dikompromikan dan dihidangkan untuk santap siang bersama lesehan sambil menikmati pesona Danau Linting yang alami. Alhamdulillah nikmatnya.

Tradisi MC, semua membawa makanan


Air Danau Linting
Air Danau Linting hangat sekitar 30 derajat Celcius dan mengandung belerang, tapi aromanya tak tercium namun jika dirasakan diujung lidah akan terasa belerangnya. Oleh karena itu dilarang berenang karena besar kemungkinan ada aktivitas vulkanik di dasar danau, hanya boleh berendam di tepi danau. (www.jejakpiknik.com).

Air danau hangat mengandung belerang

Hanya Meli dan putranya yang berendam di tepi danau, sebetulnya Ayu semangat juang mau ikut berendam, tetapi kami melarangnya karena dua bulan lagi dia akan menikah.
   
Meli dan putranya sedang berendam
Kami berkeliling jalan kaki mengitari danau dan berhenti jika ada angle yang pas dan unik untuk bakodak. Semua bebas berkreasi menikmati nuansa danau yang mempesona dan ada yang bakodak sambil menyantap jagung rebus.  


Angle yang unik untuk bakodak

Ayo semua merapat, cisss...

Bakodak dan menyantap jagung rebus

Ayu yang masih penasaran mau berendam, sengaja main ayunan dan mencelupkan kakinya ke air danau, kami juga mencuci tangan merasakan air danau yang hangat. Melihat ayunan, aku dan suami juga gak mau kalah dengan yang muda, kami berdua difoto oleh Bu Irna.

Gak mau kalah dengan yang muda

Goa Tao Delapan Putri
Ketika berkeliling, kami berhenti begitu milihat papan bertuliskan Goa Tao Delapan Putri. Kami bertanya kepada seorang pemandu yang berada di tempat itu, ternyata dari sini ada Goa Emas, Goa Perak dan telaga kecil 8 Putri. 

Masuk ke objek wisata ini harus dengan pemandu dan dikenakan bayaran sekitar Rp. 7.000,-/orang. Berhubung waktu belum mengizinkan, kami tidak menjelajah ke dalam goa dan cukup suamiku bakodak di depan papan informasi.

Suamiku di depan papan informasi

Pohon beringin yang rindang
Keistimewaan Danau Linting adalah teduh karena dikelilingi pohon-pohon besar yang usianya sudah tua dan ada pohon beringin yang akar-akarnya besar menjulur rapi bisa untuk berleyeh-leyeh dan cocok untuk objek bakodak yang unik.  


Suamiku berleyeh-leyeh

Beringin objek yang unik bakodak

Ternyata Ayu dan Ronal kagum dengan suasana Danau Linting mengambil beberapa photo mereka berdua dan menjadikannya photo pre wedding karena hasil jepretan Bu Irna Psikolog andal memang bagus, seperti photo di bawah ini.


Ayu dan Ronal (pre wedding)

Setelah puas berkeliling, kamipun berkemas untuk balik ke Medan. Makanan masih lumayan banyak tersisa, dengan cekatan Aku, Bu Irna dan Meli membungkus yang kami suka sambil tertawa bahagia tanpa beban dan selebihnya Ayu yang membagi-bagi untuk teman-teman yang lain dengan merata. Kelakuan emak-emak MC yang sudah difahami oleh yang muda-muda, hehehe....

Begitulah kisah perjalanan kami ke Danau Linting merupakan objek wisata yang potensial, unik dan langka, tapi sayang belum dikembangkan secara maksimal sehingga belum menarik wisatawan bahkan kami yang tinggal di Medan saja, baru pertama kali ke mari.  





Jika ada sentuhan dari Pemerintah setempat, pasti objek wisata alami yang mempesona Danau Linting dan Goa Tao Delapan Putri bisa menarik wisatawan asing dan kita wisatawan domestik juga tak perlu merogoh kocek mahal-mahal untuk bisa merasakan danau biru serasa di luar negeri. Bak kata peribahasa: “Hujan Emas di Negeri Orang, Lebih Baik Hujan Batu di Negeri Sendiri”.


7 komentar:

  1. Koq jadi teringin piknik lagi kita ya MC family?

    BalasHapus
  2. Jadi pengen ke Danau Linting Saya Bu. Kapannkesana lagi? 😄

    BalasHapus
  3. Nanti kalau sdh melahirkan n anaknya usia 2 thn ya. Hehehe

    BalasHapus
  4. Iya betul suamiku, serasa di luar negeri kalau sudah ditata dgn optimal, mirip kan dgn Blausee lake?

    BalasHapus
  5. Mirip malah lebih cantik n alami Danau Linting kata Bu Irna

    BalasHapus
  6. Masya Allah Tanah Air beta Indonesia tercinta

    BalasHapus