Ketika melihat foto temanku
di Instagram dengan pemandangan yang
indah di Blausee, dengan komen: “The Blue Lake and its stunning crystal-clear
blue water”, koq aku jadi "baper" teringat perjalanan kami dengan Minauli Consulting family ke Danau
Linting tiga tahun yang lalu.
Akupun “kepo” dan mengomentari: “Paulina ternyata di Deli Serdang ada lho danau yang biru, hehehe....” Yok guys kita lihat apa betul Danau Linting sebiru Blausee Lake Switzerland?
Akupun “kepo” dan mengomentari: “Paulina ternyata di Deli Serdang ada lho danau yang biru, hehehe....” Yok guys kita lihat apa betul Danau Linting sebiru Blausee Lake Switzerland?
![]() |
Minauli Consulting Family |
Danau Linting
Kawasannya
alami dan mempesona berada di Desa Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang. Jarak dari kota Medan adalah 70 km dengan
waktu tempuh sekitar 1,5 jam
Ibu
Irna Minauli selaku Direktur Minauli Consulting (MC) mendapat informasi dan
promosi objek wisata ini dari salah seorang kliennya yang letak rumahnya
berada dekat daerah tersebut. Kebetulan kami semua staff MC belum pernah
menjelajah ke Danau Linting jadi tertarik untuk membuktikan keindahannya
Jalan Menuju Lokasi
Jalanan
menuju ke kawasan ini cukup berliku dan banyak persimpangan. Kami 11 orang berangkat
dari Kantor MC sekitar pukul 10.00 WIB naik kenderaan Hiace muatan 12 orang.
Kami belum bersahabat dengan jalan yang dilalui, begitu juga supir yang membawa kami, untung ada google map sebagai penunjuk jalan sehingga kami tiba di lokasi dengan selamat. Masuk ke lokasi wisata ini dikutip bayaran Rp 5.000,-/orang.
Kami belum bersahabat dengan jalan yang dilalui, begitu juga supir yang membawa kami, untung ada google map sebagai penunjuk jalan sehingga kami tiba di lokasi dengan selamat. Masuk ke lokasi wisata ini dikutip bayaran Rp 5.000,-/orang.
![]() |
Tiba di lokasi |
Birunya Danau Linting
Begitu
melihat pemandangan Danau Linting, Masya Allah betul indah dan biru
kehijau-hijauan warnanya, dikelilingi pohon beringin yang rindang dan bambu
yang menari-nari ditiup angin. Terbukti kebenaran promosi klien Bu Irna dan
betul warnanya sebiru Blausee Lake
Switzerland. Yok guys kita buktikan.
![]() |
Paulina di Blausee Lake Switzerland |
![]() |
Aku dan suami di Danau Linting |
Fasilitas Danau Linting
Di
pinggir Danau Linting terdapat berderet gubuk-gubuk untuk disewakan kepada
pengunjung dan ada juga sewa tikar seharga Rp. 10.000 – Rp. 20.000,- sesuai
ukuran tikarnya.
Ada beberapa warung kecil yang dikelola oleh warga setempat menyediakan indomie dan makanan ringan juga teh/kopi serta beberapa penjual jagung rebus berkeliling menawarkan dagangannya. Tersedia beberapa toilet dengan kondisi yang sederhana dan beberapa ayunan di pinggir danau.
Ada beberapa warung kecil yang dikelola oleh warga setempat menyediakan indomie dan makanan ringan juga teh/kopi serta beberapa penjual jagung rebus berkeliling menawarkan dagangannya. Tersedia beberapa toilet dengan kondisi yang sederhana dan beberapa ayunan di pinggir danau.
![]() |
Berderet gubuk-gubuk (photo jejakpiknik) |
Lesehan Santap Siang
Kami
11 orang dengan bobot rata-rata makmur tadinya ingin menyewa gubuk, tapi takut
roboh duduk di dalam gubuk, memilih sewa tikar dan menggelarnya di atas
rerumputan di pinggir Danau.
![]() |
Kami menggelar tikar, lesehan makan bersama |
Tradisi
MC adalah masing-masing membawa makanan sesuai yang dikompromikan dan
dihidangkan untuk santap siang bersama lesehan sambil menikmati pesona Danau
Linting yang alami. Alhamdulillah nikmatnya.
![]() |
Tradisi MC, semua membawa makanan |
Air Danau Linting
Air Danau Linting hangat sekitar 30 derajat
Celcius dan mengandung belerang, tapi aromanya tak tercium namun jika dirasakan
diujung lidah akan terasa belerangnya. Oleh karena itu dilarang berenang karena
besar kemungkinan ada aktivitas vulkanik di dasar danau, hanya boleh berendam
di tepi danau. (www.jejakpiknik.com).
![]() |
Air danau hangat mengandung belerang |
Hanya Meli dan putranya yang berendam di tepi
danau, sebetulnya Ayu semangat juang mau ikut berendam, tetapi kami melarangnya
karena dua bulan lagi dia akan menikah.
![]() |
Meli dan putranya sedang berendam |
Kami berkeliling jalan kaki mengitari danau
dan berhenti jika ada angle yang pas dan unik untuk bakodak. Semua bebas berkreasi menikmati nuansa danau yang mempesona dan
ada yang bakodak sambil menyantap jagung rebus.
![]() |
Angle yang unik untuk bakodak |
![]() |
Bakodak dan menyantap jagung rebus |
Ayu yang masih penasaran mau berendam,
sengaja main ayunan dan mencelupkan kakinya ke air danau, kami juga mencuci
tangan merasakan air danau yang hangat. Melihat ayunan, aku dan suami juga gak
mau kalah dengan yang muda, kami berdua difoto oleh Bu Irna.
![]() |
Gak mau kalah dengan yang muda |
Goa
Tao Delapan Putri
Ketika berkeliling, kami berhenti begitu milihat
papan bertuliskan Goa Tao Delapan Putri. Kami bertanya kepada seorang pemandu
yang berada di tempat itu, ternyata dari sini ada Goa Emas, Goa Perak dan
telaga kecil 8 Putri.
Masuk ke objek wisata ini harus dengan pemandu dan dikenakan bayaran sekitar Rp. 7.000,-/orang. Berhubung waktu belum mengizinkan, kami tidak menjelajah ke dalam goa dan cukup suamiku bakodak di depan papan informasi.
Masuk ke objek wisata ini harus dengan pemandu dan dikenakan bayaran sekitar Rp. 7.000,-/orang. Berhubung waktu belum mengizinkan, kami tidak menjelajah ke dalam goa dan cukup suamiku bakodak di depan papan informasi.
![]() |
Suamiku di depan papan informasi |
Pohon
beringin yang rindang
Keistimewaan Danau Linting adalah teduh karena
dikelilingi pohon-pohon besar yang usianya sudah tua dan ada pohon beringin
yang akar-akarnya besar menjulur rapi bisa untuk berleyeh-leyeh dan cocok untuk
objek bakodak yang unik.
![]() |
Suamiku berleyeh-leyeh |
![]() |
Beringin objek yang unik bakodak |
Ternyata Ayu dan Ronal kagum dengan suasana Danau Linting mengambil beberapa photo mereka berdua dan menjadikannya photo
pre wedding karena hasil jepretan Bu Irna Psikolog andal memang bagus, seperti photo di bawah ini.
![]() |
Ayu dan Ronal (pre wedding) |
Setelah puas berkeliling, kamipun berkemas
untuk balik ke Medan. Makanan masih lumayan banyak tersisa, dengan cekatan Aku,
Bu Irna dan Meli membungkus yang kami suka sambil tertawa bahagia tanpa beban dan
selebihnya Ayu yang membagi-bagi untuk teman-teman yang lain dengan merata. Kelakuan
emak-emak MC yang sudah difahami oleh yang muda-muda, hehehe....
Begitulah kisah perjalanan kami ke Danau
Linting merupakan objek wisata yang potensial, unik dan langka, tapi sayang
belum dikembangkan secara maksimal sehingga belum menarik wisatawan bahkan kami yang
tinggal di Medan saja, baru pertama kali ke mari.
Jika ada sentuhan dari Pemerintah setempat,
pasti objek wisata alami yang mempesona Danau Linting dan Goa Tao Delapan Putri
bisa menarik wisatawan asing dan kita wisatawan domestik juga tak perlu merogoh
kocek mahal-mahal untuk bisa merasakan danau biru serasa di luar negeri. Bak
kata peribahasa: “Hujan Emas di Negeri Orang, Lebih Baik Hujan Batu di Negeri
Sendiri”.
Koq jadi teringin piknik lagi kita ya MC family?
BalasHapusJadi pengen ke Danau Linting Saya Bu. Kapannkesana lagi? 😄
BalasHapusNanti kalau sdh melahirkan n anaknya usia 2 thn ya. Hehehe
BalasHapusEnjoy murah meriah.
BalasHapusIya betul suamiku, serasa di luar negeri kalau sudah ditata dgn optimal, mirip kan dgn Blausee lake?
BalasHapusMirip malah lebih cantik n alami Danau Linting kata Bu Irna
BalasHapusMasya Allah Tanah Air beta Indonesia tercinta
BalasHapus