Minauli Consulting (Bagian kelima)
Teringat akan salah satu
peribahasa, yaitu: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”
artinya: “Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil sekaligus”
(Wikiquote). Hal ini yang team MC
lakukan setelah selesai aktivitas Psikotes dan Outbound Training selama dua hari di SMAN 2 Plus Sipirok. Apa ya
yang dilakukan oleh team MC?
Berbelanja ke Pasar
Tradisional Sipirok dan P. Sidempuan
Sebagaimana
kisahku pada Minauli Consulting (bagian keempat) yang lalu, pukul 11.00 WIB
selesai permainan kreativitas. Apa yang kami lakukan setelah itu? Kami berenam (Bu Irna, Ronal, Aan, Putra, aku dan suami) kembali ke penginapan untuk makan siang dan shalat Zuhur.
Sekitar satu jam kemudian terdengar bunyi suara kenderaan mini bus YPMHB berhenti di penginapan menjemput kami untuk berbelanja oleh-oleh khas Sipirok di Pasar Tradisional Sipirok dan lanjut ke Padang Sidempuan untuk belanja perlengkapan panggang memanggang.
Alhamdulillah ternyata permohonan Bu Irna untuk memakai kenderaan mini bus YPMHB, disetujui oleh Kepala Sekolah. Hal ini merupakan salah satu keahlian Bu Irna bernegosiasi dan berlaku makna peribahasa di atas bagi kami.
Sekitar satu jam kemudian terdengar bunyi suara kenderaan mini bus YPMHB berhenti di penginapan menjemput kami untuk berbelanja oleh-oleh khas Sipirok di Pasar Tradisional Sipirok dan lanjut ke Padang Sidempuan untuk belanja perlengkapan panggang memanggang.
Alhamdulillah ternyata permohonan Bu Irna untuk memakai kenderaan mini bus YPMHB, disetujui oleh Kepala Sekolah. Hal ini merupakan salah satu keahlian Bu Irna bernegosiasi dan berlaku makna peribahasa di atas bagi kami.
![]() |
Kami memakai Mini Bus YPMHB hasil negosiasi Bu Irna |
Barbecue
Usai
shalat Maghrib, kami melakukan acara panggang memanggang atau istilah kerennya
“barbecue”. Aan, Ronal, Putra sudah
selesai membersihkan ikan, udang, cumi dan membumbuinya, lalu ke luar halaman
untuk membuat tungku dari batu bata yang disusun, kemudian Ronal dan Putra
menyalakan api dari kumpulan kantongan plastik dan Aan mencari ranting-ranting
kayu kering di gelapnya malam sebagai pengganti arang. Betul-betul barbecue ala “huta”. Aku kebagian
membuat sambal kecap dengan gilingan batu tradisional karena tidak ada blender.
Begitu
hasil panggangan disajikan, Bu Irna tetap dengan keahliannya sebagai “Quality Control” yang pertama mencicipi.
Mungkin karena udara malam yang sejuk atau kami yang lapar, semakin lezat
rasanya ikan, udang, cumi panggang disantap dengan sambal kecap dan lalapan
timun, membuat kami “nambo”. Seperti biasanya yang paling lambat makannya
adalah Bu Irna, “pelan tapi pasti” habis dan bersih. Meskipun sudah “nambo”, nasi masih bersisa dan
besok paginya Aan sudah sibuk di dapur menggiling bumbu dan menggoreng nasi.
Alhamdulillah sedapnya ada Aan yang rajin masak dan pandai pula menggiling
memakai gilingan tradisional.
Tor Simago-mago
Hari ketiga masih di Sipirok, selesai sarapan pagi kami menuju Tor Simago-mago, wisata alam Sipirok memakai mini bus YPMHB. Begitu keluar dari areal SMAN 2 Plus Sipirok, kami melihat hamparan sawah nan hijau menyejukkan mata, spontan kami meminta kepada pengemudi untuk berhenti sebentar menikmati keindahan alam, langsung berjalan di pinggiran sawah dan gantian berfoto ria.
Hari ketiga masih di Sipirok, selesai sarapan pagi kami menuju Tor Simago-mago, wisata alam Sipirok memakai mini bus YPMHB. Begitu keluar dari areal SMAN 2 Plus Sipirok, kami melihat hamparan sawah nan hijau menyejukkan mata, spontan kami meminta kepada pengemudi untuk berhenti sebentar menikmati keindahan alam, langsung berjalan di pinggiran sawah dan gantian berfoto ria.
![]() |
Aku dan Bu Irna di pinggiran sawah |
![]() |
Gantian berfoto menikmati sawah nan hijau |
![]() |
Kebahagiaan kami |
Kemudian lanjut perjalanan menuju Tor Simago-mago (Bukit Simago-mago). Sekitar lima belas menit kami tiba di atas, Masya Allah indahnya alam Sipirok terlihat nun jauh di bawah sana.
Alam Tor Simago-mago yang indah
Cuaca
cerah, langit biru dan alam Tor Simago-mago yang indah menarik
perhatian Aan yang multi talenta dan berbakat juga sebagai “Koreografer”, dengan semangat Aan mengarahkan
dan mengambil foto-foto kami yang bahagia dari beberapa “angle” yang hasilnya indah.
![]() |
Cuaca cerah, langit biru di Tor Simago-mago |
![]() |
Kami berdua perasaan remaja |
![]() |
Hasil arahan Aan sebagai Koreografer |
![]() |
Gaya Ronal dan Putra yang semangat |
Ada salah satu foto kami sudah dibingkai dan dipajang di ruang kantor MC sampai sekarang.
![]() |
Ini foto kami yang dipajang di kantor MC |
Foto Pre Wedding
Melihat
aku dan suamiku (Arif) yang “satu paket”, Aan meminta kami berdua untuk membuat
foto pre wedding. Kami berdua pengantin “jadul” tahun 1982 yang
lalu, sudah jelas tak pernah punya foto pre
wedding, menjadi semangat dan patuh mengikuti arahan Aan, mulai dari gaya berdiri
sampai berbaring.
![]() |
Foto pre wedding, gaya berdiri |
![]() |
Tersenyum sambil berbaring |
Walaupun
geli karena sudah “tuwir” tapi alam Tor Simago-mago yang indah mengalahkan rasa
malu dan menjadi “bakper” muda kembali. Alhamdulillah sebagai foto post wedding.
![]() |
Geli karena sudah "tuwir", tapi Simago-mago yg indah membuat kami "bakper" muda kembali |
![]() |
Bahagia memandang langit biru |
Foto Aan di Tor Simago-mago
Aan
sibuk terus sebagai fotografer, sehingga dia sendiri tak difoto. Untung
ada satu foto Aan, ketika dia meminta aku mengambil fotonya dengan gaya lompat, serasa menggapai
awan di Tor Simago-mago. Setelah puas berfoto ria, kami melanjutkan wisata kami ke Hotel Tor
Sibohi Nauli Sipirok.
![]() |
Aan lompat serasa menggapai awan |
Hotel Tor Sibohi Nauli
Sipirok
Hotel
Tor Sibohi Nauli Sipirok merupakan hotel bintang empat berstandar Internasional
terletak di Jalan Raya Sipirok – P. Sidempuan, Sipirok didirikan tahun 1980
yang diprakarsai Alm. Raja Inal Siregar sebagai salah satu wujud semboyan
beliau ketika menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, yaitu: “Martabe”, Marsipature Hutana Be.
Berhubung waktu yang singkat, kami hanya berkeliling di hotel ini dan giliran Aan beberapa kali difoto di sini. Ketika mengelilingi hotel, aku terbayang kenangan indah menginap beberapa kali di hotel ini dengan keluarga dan family gathering PT. SMART Tbk.
Berhubung waktu yang singkat, kami hanya berkeliling di hotel ini dan giliran Aan beberapa kali difoto di sini. Ketika mengelilingi hotel, aku terbayang kenangan indah menginap beberapa kali di hotel ini dengan keluarga dan family gathering PT. SMART Tbk.
![]() |
Giliran Aan difoto di Hotel Tor Sibohi |
![]() |
Kami di gerbang Hotel Tor Sibohi Nauli |
Meninggalkan SMA 2 Plus Sipirok
Sesampainya di penginapan kami berbenah dan setelah shalat Ashar, kami meninggalkan SMA 2 Plus Sipirok dengan sejuta kenangan. Ibu Irna pamit mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah atas pelayanan selama kami di Sipirok dan lagi-lagi kami beruntung karena diantarkan ke P. Sidempuan untuk mencari “car rental” menuju Rao.
Dari perjalanan yang kami
lakukan setelah selesai aktivitas Psikotes dan Out Bound Training di
SMAN 2 Plus Sipirok, merupakan beberapa hasil yang kami peroleh sekaligus.
Hal ini sesuai dengan peribahasa di atas: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Ingin tahu perjalanan kami selanjutnya? Silakan ikuti kisah Minauli Consulting (bagian keenam).
Hal ini sesuai dengan peribahasa di atas: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Ingin tahu perjalanan kami selanjutnya? Silakan ikuti kisah Minauli Consulting (bagian keenam).
Wah serunya. Pengen ikut 😍
BalasHapusOh iya itu Putra anak Stambuk 2011. Teman saya juga itu loh Bu Farida.
BalasHapusOh... Putra kawan Fatimah? Iya untuk kisah selanjutnya ada tentang Putra. Ikuti terus kisah ibu ya. Tc atas komentarnya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIya Fatimah sangat berkesan perjalanan ini. Alhamdulillah...pertama kali dengan MC ke SMAN 2 Sipirok.
BalasHapusBtw.. Apa Fatimah sudah pernah ikut?
Perjalanan MC yang mengesankan
BalasHapus