PENANG (Bagian Pertama)
Akhir-akhir ini jika kita berkunjung ke Penang, maka yang terbayang adalah sakit dan pertanyaan jika bertemu seseorang di pesawat, selalu seperti ini: “Mau berobat ya, sakit apa?". Aku sudah beberapa kali ke Penang menemani teman berobat, namun setiap perjalanan akan membawa nikmat tersendiri jika kita mensyukurinya dan hal ini yang kualami. Kira-kira nikmat apa ya?
Kalau kita berkunjung ke
negeri orang, sudah pasti yang pertama dicari adalah tempat makan dan aku beruntung mempunyai sahabat yang pernah sekolah di Penang, sehingga mengetahui
tempat-tempat berjualan makanan yang enak dan sesuai selera kita, mulai dari
sarapan pagi, makan siang dan malam. Baiklah kali ini aku akan berbagi
pengalaman beberapa tempat sarapan pagi yang bisa menjadi pilihan.
Roti Bakar di Transfer Road
Aku dan teman sudah mencoba
menikmati Naina’s Roti Bakar di Transfer
Road (Jalan Transfer), George Town,
Penang, kami tertarik karena spanduk iklannya yang menggoda, yaitu: “Roti Bakar Telur
Goyang, Roti Benggali”, dan melihat langsung pekerjanya memotong roti tawar
yang cukup besar di depan kami.
![]() |
Ikutan memegang roti tawarnya |
![]() |
Iklannya menggoda "Telur Goyang |
Ternyata tidak jauh dari
sini masih ada satu tempat lagi “Roti Bakar”
yang pembelinya sampai rela antri, nah..... ini pasti punya kelebihan
dan ternyata betul enak..., lezato roti bakar + srikaya seharga RM 2/potong, dan roti bakar + 2 butir telur setengah masak ditaburi
merica dan kecap menjadi pilihan pembeli laki-laki RM 4/porsi, roti canai kosong + gula/kuah dal RM 4 atau
canai kosong + kari ayam/kambing RM 8.50/porsi, ditambah segelas teh tarik
panas. Alamak... sedapnya.
![]() |
Roti yang dipanggang pakai arang |
Kedai Kopi Bee Hwa
Roti bakar dan canai sudah
dinikmati, hari berikutnya tukar rasa ya.... mari kita beranjak ke Penang Road dan berjalan kaki dari super market “Mydin”, tepatnya Jalan Lebuh
Dickens, di depan kantor polisi terdapat Kedai Kopi Bee Hwa. Melihat namanya
pasti kita ragu ya, apalagi ketika masuk melihat dapurnya terletak di depan dan kokinya orang Cina, tetapi jangan kuatir makanan yang disajikan di
kedai ini berlabel “halal” dan yang sarapan di sini umumnya para polisi muslim.
Kelebihan di negara tetangga kita Malaysia, bila kedai memakai label “halal”,
maka aman dan dapat dipercaya.
![]() |
Label "halal" dan ragam menunya |
![]() |
Kokinya orang Cina |
Favoritku
adalah menikmati cah kwetiau dan selalu kubawa pulang untuk oleh-oleh keluarga
di Medan, kwetiau sop/bihun sop juga merangsang panas-panas di pagi hari
membuat perut hangat, begitu juga mie kari
harumnya menggoda, harganya RM 8/porsi.
Karena sudah menyantap makanan yang agak berat dan berminyak, kami
memilih minuman limau suam atau air jali.
![]() |
Kwetiau sop panas. |
![]() |
Mie kari harum.. sedap |
Kedai Kopi Toh Soon
Kebiasaan perut orang
Indonesia sarapan nasi, jangan kuatir mari kita berjalan ke Penang Road, dari depan Mydin menyebrang ke kiri menuju Kedai Kopi Toh Soon di Campbell Street, letaknya di gang kecil antara toko, namun ramainya yang
antri membuat penasaran ingin menikmati sarapan pagi juga di sini. Di kedai kopi ini penjualnya juga orang Cina,
namun yang disajikan nasi lemak yang sudah dibungkus dan diletakan di atas
meja, tinggal ambil dan memesan minuman atau roti bakar juga ada.
![]() |
Menikmati nasi lemak di Kedai Kopi Toh Soon |
![]() |
Antri pembeli meskipun letaknya di gang kecil |
![]() |
Nasi lemaknya sedap. |
Apakah anda ingin juga menikmati sarapan pagi di Penang?. Semoga pengalamanku ini bisa menjadi masukan untuk yang jalan-jalan ke Penang ya. Tetapi
namanya perut, nikmatnya sarapan pagi hanya bertahan beberapa jam saja, karena biasanya pukul 12.00 WIB, perut tidak
bisa diajak kompromi dan waktunya untuk makan siang... Di mana ya
tempatnya?
Sabar
ya.... sampai jumpa lagi kita di perjalanan berikutnya... tempat makan siang di
Penang (Bagian kedua).
Awak juga mau lah sarapan di kedai kopi Penang.
BalasHapusAwak juga mau lah sarapan di kedai kopi Penang.
BalasHapusInsya Allah kita pergi n melalak kita sarapan ya.
BalasHapus