Masjid adalah tempat ibadah
umat muslim yang suci dan mulia. Namun demikian ada 3 masjid yang kedudukannya
lebih utama dibandingkan masjid-masjid lain yang ada di dunia ini, yaitu:
Masjidil Haram (Mekkah), Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjid Al-Aqsha
(Palestina).
Alhamdulillah kami sudah
selesai melakukan ibadah umrah ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, juga tour ke Jordan dan kisah tour sebelumnya ke Mesir (Blogger Farida Yuliani Lubis, Ujian dan
Nikmat di Mesir Negeri Piramida).
Sekilas akan kuceritakan
perjalanan umrah kami ke Madinah dan Mekkah, kemudian selanjutnya kami menuju
Masjid Al-Aqsha di Palestina.
Yok guys ikuti kisah
perjalanan kami yang mendebarkan dan menakjubkan ke Masjid Al-Aqsha bersama PT.
Gelora Indah Lestari Tours & Travel.
Madinah Al-Munawwarah
Dari
Mesir kami berangkat ke Jeddah untuk melakukan ibadah umrah, melalui Queen Alia International Airport, Amman
dengan pesawat Royal Jordan. Tiba di
Jeddah langsung berangkat naik bus menuju Madinah dan menginap di Hotel Sheraton
Alharithyah.
![]() |
Kami di Hotel Sheraton Alharithyah, Madinah |
Selama
empat hari di Madinah, kami melakukan ibadah wajib dan sunah di Masjid Nabawi,
juga ziarah ke Masjid Quba, Qiblatin dan Jabal Uhud serta belanja ke Pasar Kurma.
Kegiatan
kami Madinah tidak kujelaskan lagi secara rinci karena tahapannya hampir sama
seperti blog yang kubuat sewaktu melakukan
ibadah umrah bulan November 2018 bersama keluarga besar Lubis dan Yusni Amrin (Blogger Farida Yuliani Lubis, Lima hari di
Madinah bersama Yasmira).
Mekkah (Makkah al-Mukarramah)
Di
Mekkah kami menginap di Mekkah Tower
3. Alhamdulillah karena kondisi mama yang memakai kursi roda, kami dapat Suite Room di lantai satu, sementara
teman-teman yang lain di lantai atas.
![]() |
Aku dan mama di Mekkah Tower 3 |
Banyak
tempat mustajab berdoa di Masjidil Haram. Oleh karena itu ketika berada di
depan Ka’bah aku mengajak mama berdoa dan menurunkannya dari kursi roda.
Setelah itu kuminta mama berdiri dan berpegangan pada tali pembatas di dekat Maqam
Ibrahim dan berdoa agar bisa berjalan.
![]() |
Ka'bah dan Maqam Ibrahim (foto umrah.com) |
Alhamdulillah
dengan tertatih-tatih, mama bisa berjalan. 'Allahuakbar'. Sejak saat itu setiap
hari kulatih mama untuk berjalan sekitar 10 menit. Namun demikian dalam
perjalanan, mama masih tetap memakai kursi roda.
Begitu
juga sewaktu kami melakukan umrah sunah dengan miqat dari Masjid Ji’ranah, mama
belajar berdiri dan berjalan ke dalam masjid.
Seperti di Madinah, kegiatan kami di Mekkah juga tidak kujelaskan lagi karena tahapannya hampir sama dan bisa dibaca di blog yang sudah pernah kubuat (Blogger Farida Yuliani Lubis, Kegiatan kami selama 6 hari di Mekkah dengan PT. Yasmira).
Seperti di Madinah, kegiatan kami di Mekkah juga tidak kujelaskan lagi karena tahapannya hampir sama dan bisa dibaca di blog yang sudah pernah kubuat (Blogger Farida Yuliani Lubis, Kegiatan kami selama 6 hari di Mekkah dengan PT. Yasmira).
![]() |
Aku dan mama miqat dari Masjid Ji'ranah |
Diskusi untuk berangkat ke
Masjid Al-Aqsha
Malam terakhir kami berada
di Mekkah, Bpk. Marzuki selaku ketua rombongan dari PT. Gelora Indah Lestari
Tours & Travel mengajak kami semua untuk berdiskusi tentang keberangkatan
kami ke Masjid Al-Aqsha.
Sesuai rencana seharusnya
kami menginap satu malam, tetapi situasi di sana tidak bisa dijamin karena bisa
saja sewaktu-waktu terjadi konflik, maka kunjungan kami ke Masjid Al-Aqsha
dibuat menjadi satu hari penuh dan tidak menginap.
Jeddah![]() |
Check-out dari Mekkah Tower 3 |
Dari
Mekkah kami menuju Jeddah dan menginap satu malam di Madinah Palace Hotel. City tour ke Masjid terapung Ar-Rahmah
di pantai Laut Merah, makan siang dan ke Balad
Corniche, Shopping Mall di Jeddah.
![]() |
Kami di Masjid terapung Ar-Rahmah, Laut Merah |
Momen
yang paling kuingat ketika di Balad Corniche
adalah sewaktu menunggu teman-teman lain shopping,
aku duduk dengan mama di depan toko kacamata. Iseng-iseng aku masuk ke toko itu
dan menawar sunglasses sesuai
‘kocek’, tetapi tak dikasih penjaga toko.
Selang
lima menit, aku dipanggil penjaga toko dan sungglasses
yang kutawar tadi diberikan oleh pemilik toko yang baru datang ke tokonya. Alhamdulillah
rezeki anak soleha.
![]() |
Aku dan mama di Balad Corniche |
Hotel Alia, Amman
Dari
Jeddah kami berangkat ke Amman dengan pesawat Royal Jordan dan tiba dini hari, lalu istirahat di Hotel Alia
(hotel transit) tempat kami pernah
menginap sewaktu di Jordan (Blogger
Farida Yuliani Lubis, Jordan Membangkitkan Ingatanku di Usia Paruh Baya).
![]() |
Dari Jeddah ke Amman |
Jalan darat ke Masjid
Al-Aqsha
Kami
berangkat dari Hotel Alia pukul 7 pagi naik bus pariwisata. Bpk. Marzuki sudah
mengingatkan agar kami berpakaian casual,
khusus laki-laki cukup pakai peci atau lobe dan perempuan membawa tas sandang saja.
Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan di imigrasi Israel.
Jembatan Allenby
Jembatan
Allenby membentang di atas sungai
Jordan, disebut juga persimpangan
Al-Karama yang menghubungkan Yordania dan Israel.
Penyeberangan ini adalah
satu-satunya jalan keluar dan pintu masuk yang ditentukan untuk masuk dan
keluar warga Palestina di Tepi Barat dari wilayah pendudukan Israel (Minanews.net).
![]() |
Jembatan Allenby (foto konfirmasitime.com) |
Sejarah Jembatan Allenby
Orang
Israel mengenalnya dengan Jembatan Allenby, sedangkan orang Arab Palestina
mengenalnya sebagai Jembatan Raja Hussein.
Jembatan
Allenby yang asli tidak seperti saat ini, karena sudah mengalami perbaikan dan
perubahan. Jembatan yang asli dibangun pada tahun 1918 di atas sisa jembatan
era Utsmaniyah lama oleh Edmud Allenby jendral asal Inggris. Itulah sebabnya
jembatan ini lebih dikenal dengan jembatan Allenby, yang diambil dari nama
pendirinya (sekolahumrah.com).
![]() |
Jembatan Allenby/Jembatan Raja Hussein (foto sekolahumrah.com) |
.
Pos tentara Israel di
Jembatan Allenby
Di tengah perjalanan, sebelum melintasi jembatan, bus kami berhenti di pos tentara Israel dan kulihat beberapa tentara Israel berjaga lengkap dengan senjatanya, oiii mak.. seram dan mencekam.
Di tengah perjalanan, sebelum melintasi jembatan, bus kami berhenti di pos tentara Israel dan kulihat beberapa tentara Israel berjaga lengkap dengan senjatanya, oiii mak.. seram dan mencekam.
Kemudian
masuk ke dalam bus kami untuk melakukan pemeriksaan, dua orang tentara Israel
memegang senjata laras panjang berjalan dari depan sampai ke belakang.
Ya Allah
jantungku berdegup kencang melihat ekspresi wajah tentara yang dingin dengan
moncong senjata ke arah kami. Aku berdoa dalam hati dan Alhamdulillah lega
rasanya, begitu tentara itu ke luar dari bus dan kami melanjutkan perjalanan.
![]() |
Pos tentara Israel di Jembatan Allenby (foto kompasiana.com) |
Sungai Jordan
Sungai
Jordan terbentang di Asia Barat Daya yang berhulu di utara Israel dekat kibbutz Sede Nehemya dan mengalir lewat
Laut Galilea ke Laut Mati. Sungai Jordan merupakan sebagian batasan antara
Israel dan Yordania.
Kibbutz dari
bahasa Ibrani ‘komunitas’ adalah tempat-tempat pemukiman kolektif di Israel
dengan
sistem kepemilikan bersama dan struktur-struktur dasar demokratis (wikipedia.org).
![]() |
Kibbutz (foto haarest.com) |
Ketika
melintasi jembatan, aku melihat mengalir sungai di bawahnya dan menurut tour guide yang membawa kami dari Hotel
Alia, itu adalah sungai Jordan yang sempat menjadi 'rebutan' antara Israel dan
Yordania. Lembah Jordan sangat subur, menghasilkan buah-buahan dan sayuran
sepanjang tahun.
Sejak
tahun 2015 lalu, UNESCO secara resmi mengakui bahwa situs pembaptisan Nabi Isa
AS sebenarnya ada di area Yordania. Oleh karena itu, Bethany of Jordan masuk
dalam daftar situs yang wajib dilestarikan (travel.detik.com).
![]() |
Sungai Jordan (foto wikipedia.org) |
Sejujurnya
ketika bus kami melintas di atas sungai Jordan, tidak seperti yang kubayangkan
lebar dan luas, ternyata sungai Jordan kecil. Namun demikian lembah di sekitarnya
sangat subur.
![]() |
Sungai Jordan dan lembahnya yang subur (foto kompasiana.com) |
Kantor Imigrasi Israel
Setelah
melewati jembatan Allenby kami memasuki kantor imigrasi Israel. Visa kami berupa group visa yang mencantumkan data semua peserta yang akan ikut tour dipegang oleh Bpk. Marzuki.
Ketika
memasuki imigrasi Israel kami antri untuk pemeriksaan yang cukup ketat. Kasihan
mama harus antri berdiri waktu pemeriksaan imigrasi.
Agak berdebar juga ketika
berhadapan dengan petugas imigrasi Israel perempuan berbadan besar dan tegap dengan
ekspresi wajah dingin tanpa senyum.
![]() |
Pemeriksaan di Kantor Imigrasi Israel (foto kompasiana.com) |
Selesai
pemeriksaan kami harus menunggu dan belum boleh ke luar dari gedung imigrasi
Israel sampai bus dan tour guide yang
akan membawa kami ke Masjid Al-Aqsha sudah berada di tempat. Begitu juga bus
yang membawa kami dari Jordan menunggu kepastian sampai kami berangkat, setelah
itu baru kembali ke Jordan.
Alhamdulillah ternyata tour guide
yang menjemput kami sudah tiba di kantor imigrasi Israel dan kami masuk ke
dalam bus, melanjutkan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha.
Ketika berada di dalam
Masjid Al-Aqsha untuk shalat sunah dua rakaat, hatiku ‘terenyuh’ melihat
kondisi masjid yang sepi, sangat kontras dibandingkan dengan keadaan Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi selalu ramai oleh lautan manusia dari seluruh penjuru
dunia.
![]() |
Ke luar dari kantor imigrasi Israel (foto lenisasmita.com) |
Pemandangan kota Yerusalem
dari Bukit Zaitun
Bukit
yang berada di timur kota Yerusalem ini berada di ketinggian 400 mdpl. Pengunjung
dapat melihat pemandangan kota Yerusalem dari atas Bukit Zaitun dengan jelas (kumparan.com).
Dalam perjalanan menuju
Masjid Al-Aqsha, kami berhenti sebentar di
pinggir jalan untuk melihat pemandangan kota Yerusalem. Aku hanya membidik dari jauh dan terlihat kubah emas di kawasan
kota Yerusalem.
![]() |
Pemandangan kota Yerusalem kubidik dari jauh |
Tiba di Gerbang Masjid
Al-Aqsha
Alhamdulillah
setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, kami tiba di kawasan Masjid Al-Aqsha
pukul 10 pagi.
Qadarullah
mama gak bisa ikut masuk ke dalam masjid karena turun dari bus harus berjalan
kaki menuju pintu gerbang yang cukup jauh, cuaca panas terik dan waktu
kunjungan yang singkat serta situasi yang kurang kondusif. Oleh karena itu mama
yang kelihatan sedih, harus bersabar menunggu di dalam bus.
![]() |
Pintu gerbang Masjid Al-Aqsha (foto minanews.com) |
Kami
dipandu oleh Imed (tour guide)
memasuki pintu gerbang kompleks Masjid Al-Aqsha. Begitu masuk ke dalam, Ya
Allah aku melihat tentara Israel lengkap dengan senapan berjaga di bagian dalam
pintu gerbang.
Imed
membawa kami ke tempat wudhu untuk berwudhu. Astaghfirullah agak ngeri aku
membayangkan suasana waktu itu, tentara Israel yang berjaga dekat pintu gerbang
mengamati kami. Makanya Imed menunggu kami semua sampai selesai berwudhu.
Pada
waktu memasuki Masjid Al-Alqsha, kami tak sempat bakodak di pintu gerbang
karena mengingat waktu yang terbatas. Alhamdulillah sewaktu ke luar dari pintu
gerbang Masjid Al-Aqsha, kami sempatkan gantian bergaya meskipun panas terik.
![]() |
Gantian bergaya di pintu gerbang Masjid Al-Aqsha |
Dome
of the Rock
Dome of the Rock
(kubah batu) adalah kubah pertama di dunia yang dibangun Abdul Malik bin Marwan
dari Dinasti Umayyah. Pada mulanya kubah Dome
of the Rock merupakan kayu yang dilapisi kuningan atau keramik. Kemudian
pada kekuasaan Turki Utsmani, kubahnya diperbaiki dan bagian bawah dilapisi
marmer (nu.or.id).
![]() |
Dome of the Rock (foto traveldream.com) |
Batu di dalam Dome of the Rock
Dome of the Rock
disebut juga ‘Masjid Kubah Emas’, yang
menjadi simbol dari wilayah suci Al Quds dan Palestina secara umum. Bagian
dalam ‘Masjid Kubah Emas’ ada gua kecil dan batu unik yang menjadi atap gua seolah
melayang di udara (al-habib-info).
![]() |
Gua kecil dan batu melayang (foto alhabib.info) |
Setelah
berwudhu, Imed membawa kami memasuki Dome
of the Rock atau ‘Masjid Kubah Emas’ dan berjalan menuju ruangan bawah
menyerupai gua melalui tangga.
Masya
Allah takjub aku melihat langsung batu yang tergantung disanggah tiang. Menurut
kisahnya batu itu adalah tempat berpijak Nabi Muhammad SAW sewaktu melakukan
Isra Mi’raj. Di sini juga bisa melakukan shalat sunah.
Seandainya Imed tidak
melarang kami berfoto di dalam masjid, so pasti sudah bakodak kami di tempat
yang bersejarah bagi kita umat Islam.
![]() |
Batu tergantung dalam Masjid Kubah Emas (foto lubukhati.org) |
Kami
bakodak di depan, setelah ke luar dari Dome
of the Rock atau Masjid Kubah Emas, setelah selesai mengunjungi Masjid
Al-Aqsha.
Alhamdulillah kami dikasih kesempatan untuk berfoto sendirian dan
bersama-sama di tempat yang menjadi simbol wilayah suci Al-Quds, bahkan
Palestina secara umum.
![]() |
Aku di depan Dome of the Rock atau Masjid Kubah Emas |
![]() |
Kami di Masjid Kubah Emas simbol wilayah suci Al-Quds |
Masjid Al-Aqsha
Masjid
Al-Aqsha juga disebut dengan Baitulmaqdis atau Al-Ḥaram al-Qudsī asy-Syarīf
(Tanah Suci Yerusalem yang Mulia). Kompleks seluas 144.000 meter persegi ini berada
di Kota Lama Yerusalem.
Yerusalem adalah kota suci 3 agama. Umat Muslim datang ke
Masjid Al Aqsa, umat Kristiani ke Bethlehem dan umat Yahudi ke Tembok Ratapan (wikipedia.org).
Menurut kepercayaan Yahudi,
tempat yang sekarang menjadi Masjid Al-Aqsha juga dipercaya menjadi tempat
berdirinya Bait Suci pada masa lalu yang pertama dibangun oleh Nabi Sulaiman AS
(Salomo) putra Nabi Daud AS (Daud) pada tahun 957 SM (wikipedia.org).
![]() |
Kompleks Masjid Al-Aqsha (foto indonesiainside.com) |
Masjid Al-Aqsha yang
sebenarnya
Masjid yang memiliki kubah
yang berwarna keabu-abuan adalah Masjid Al-Aqsha yang sebenarnya, bukan masjid
yang memiliki kubah berwarna emas yang selama ini kita sangka. Masjid yang
memiliki kubah warna emas itu sebenarnya adalah masjid Qubbat As-Sakhrah atau
yang biasa disebut dengan masjid “Dome of the Rock” (islampos.com).
![]() |
Masjid Al-Aqsha kubah keabu-abuan (foto esqtour.com) |
Dari Dome of the Rock atau ‘Masjid Kubah Emas’, Imed membawa kami berjalan
kaki ke Masjid Al-Aqsha yang sebenarnya. Sebelumnya aku juga menyangka bahwa
‘Masjid Kubah Emas’ adalah Masjid Al-Aqsha.
![]() |
Masjid Al-Aqsha dan Dome of the Rock (foto wesaltravel.id) |
Masjid Al-Aqsha letaknya
dekat dari Dome of the Rock, jaraknya
sekitar 50 meter. Kami melewati halaman masjid yang luas, ditumbuhi
pohon-pohon.
![]() |
Keadaan di dalam Masjid Al-Aqsha (foto alif.co.id) |
Namun demikian, Masya Allah
kagum aku melihat beberapa orang anak kecil Palestina sedang mengaji di dalam
Masjid Al-Aqsha tanpa rasa takut sama sekali terhadap situasi masjid yang
dijaga oleh tentara Israel.
Masjid al-Aqsha adalah
kiblat pertama umat Islam hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai
kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidil Haram. Masjid Al-Aqsha merupakan salah
satu tempat Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj (wikipedia.org).
![]() |
Masjid Al-Aqsha kiblat pertama umat Islam (foto minanews.com) |
Pengertian Isra Mi’raj
Isra’ adalah ‘berjalan malam
hari’ dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjid Al-Aqsha (Palestina) dan Mi’raj
adalah ‘naik ke langit’ hingga ke langit ketujuh dan bahkan hingga ke tempat
yang lebih tinggi, yaitu Sidratil Muntaha dan Mustawa (zakat.or.id).
![]() |
Isra Mi'raj berjalan malam hari, naik ke langit (foto zakat.or.id) |
Isra dan Mi’raj dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan ditemani oleh Malaikat Jibril setahun sebelum
beliau Hijrah dari Mekkah ke Madinah, yaitu malam Senin 27 Rajab tahun 621M.
Pada peristiwa spritual ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah shalat lima
waktu sehari semalam (zakat.or.id).
Tak terlukiskan dengan
kata-kata bagaimana perasaanku ketika berada di dalam Masjid Al-Aqsha. Aku
membayangkan Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj, peristiwa sakral
bagi kita umat Islam yang tertera dalam Al-Qur’an (QS 17, Al-Isra’ ayat 1).
![]() |
(foto fitrayadi.blog.spot) |
Ruangan bawah tanah Masjid
Al-Aqsha
Selesai shalat sunah dua
rakaat, kami dibawa Imed menuju ruangan bawah tanah Masjid Al-Aqsha. Masya
Allah bagaikan menyusuri lorong waktu di zaman Nabi Sulaiman AS. Seingatku ada
kursi di ruangan itu dan Pak Marzuki bercanda kalau itu adalah peninggalan singgasana
Nabi Sulaiman AS.
![]() |
Ruang bawah tanah Masjid Al-Aqsha (foto detik travel) |
Menurut klaim Yahudi, ada
peninggalan kuil (sinagog) Solomon (Nabi Sulaiman) yang mereka anggap sebagai
lambang kekuatan. Mereka meyakini bahwa fondasi kuil tersebut berada di bawah Masjid
Al-Aqsa, dan telah runtuh (minanews.net).
![]() |
Tiang di ruang bawah tanah (foto alif.id) |
Alhamdulillah ketika ke luar
dari dalam Masjid Al-Aqsha, kami bakodak bersama di depan Masjid Al-Aqsha
sebagai kenang-kenangan.
![]() |
Aku dan Nova di depan Masjid Al-Aqsha |
![]() |
Bakodak bersama di depan Masjid Al-Aqsha |
Halaman Masjid Al-Aqsha
Berhubung
sudah boleh berfoto, ketika melewati halaman luas yang ditumbuhi pohon-pohon
bagaikan halaman istana kerajaan di masa lampau, kami sempatkan mengabadikan
momen yang berkesan ini.
![]() |
Kami di halaman Masjid Al-Aqsha |
![]() |
Halaman luas dan pohon-pohon Masjid Al-Aqsha |
Tembok Ratapan
Tembok Ratapan adalah tempat
yang penting dan dianggap suci oleh Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci
di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika
orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi (wikipedia.org).
![]() |
Tembok Ratapan, tempat ibadah agama Yahudi (foto kumparan) |
Tembok Buraq
Tembok Ratapan juga disebut
‘Tembok Buraq’ karena diyakini oleh umat Islam dalam peristiwa Isra Mi’raj
sebagai tempat buraq ditambatkan pada sebuah tiang yang terletak arah kanan
dari Masjid Al-Aqsha.
Pada tiang ini sekarang tertulis dengan ‘Al-Masjid Al-Buroq
Al-Syarif’ dan Tembok Ratapan tempat suci agama Yahudi, terdapat persis di
belakang tiang ini (wikipedia.org).
![]() |
Tembok Ratapan atau Tembok Buraq (foto aqsapedia.com) |
Imed juga menunjukkan dari
jauh ‘Tembok Ratapan’ yang dindingnya merupakan pagar pembatas di halaman
Masjid Al-Aqsha.
![]() |
Dinding Tembok Ratapan (foto islampos.com) |
Restoran di Yerusalem
Dari
Masjid Al-Aqsha kami menuju salah satu restoran di Yerusalem untuk makan siang.
Yang paling kuingat pada waktu itu adalah ketika masuk restoran, tersedia
kuliner khas Palestina di dalam talam bulat yang besar. Pak Marzuki menyilakan
kami untuk mencicipi makanan tersebut. Aku sudah lupa rasanya dan gak punya fotonya,
kalau gak salah seperti foto di bawah ini.
![]() |
Kuliner khas Palestina (foto menix news) |
Palestina
Negara
Palestina adalah sebuah negara di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai
Yordan. Status politiknya masih dalam perdebatan.
Sebagian besar negara di
dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan
ASEAN telah mengakui keberadaan Negara Palestina.
Wilayah Palestina saat ini
terbagi menjadi dua entitas politik, yaitu Wilayah Pendudukan Israel dan
Otoritas Nasional Palestina (wikipedia.org).
![]() |
Wilayah Palestina n Israel (foto cnbcindonesia.com) |
Permukiman warga Palestina
Terbayang
dalam ingatanku ketika dalam perjalanan Imed menunjukkan permukiman warga Palestina
yang begitu menyedihkan, sementara di seberang jalan terlihat perumahan warga
Israel yang mewah. Sedih rasanya hati ini melihat anak-anak Palestina bermain bola di pekarangan rumahnya.
![]() |
Permukiman warga Palestina (foto hrw.org) |
Bukit Thursina, Palestina
Para
ulama banyak yang menyebutkan, sesungguhnya bukit Thursina, tempat Nabi Musa AS
menerima wahyu, adalah di lembah suci yang ada di Palestina, bukan di Mesir. Merujuk
kepada QS 23, Al Mu'minun ayat 20 dan QS 95, At Tin ayat 1-3 (republika.co).
Dalam
perjalanan menuju Makam Nabi Ibrahim AS, kami melewati jalan yang dari jauh
terlihat bukit Thursina dan Imed menerangkan bahwa di bukit itu Nabi Musa AS
menerima wahyu dan 10 perintah Allah (The
Ten Commandement).
![]() |
Bukit Thusina, Palestina (foto republika.co) |
Hebron, Palestina
Hebron
adalah sebuah kota di wilayah Yudea selatan di Tepi Barat. Letak kota Hebron 30
km di selatan Yerusalem dan 930 mdpl. Di kota ini tinggal sekitar 120.000 orang
Palestina dan 600 orang pemukim Israel (wikipedia.org).
![]() |
Hebron, Palestina (foto wikipedia.org) |
Hebron
dikenal dengan ‘Kota Tiga Nabi’ yakni Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishaq AS, dan Nabi
Ya’qub AS. Hebron adalah kota yang menghasilkan hasil tani anggur, buah ara,
kapur, dan tembikar.
Selain
dari itu, banyak dijumpai di kota ini produksi batu kapur, bengkel keramik dan
pabrik gelas tiup. Di kota Hebron juga terdapat pabrik susu yang besar dan
terkenal bernama Al-Juneidi (sekolahumrah.com).
Dalam
perjalanan menuju Hebron, aku melihat kebun anggur yang subur dan membidiknya
dari dalam bus.
![]() |
Aku membidik kebun anggur yang subur |
Masjid Ibrahim
Masjid
Ibrahim terletak di kota Hebron Palestina, sekitar 30 kilometer dari selatan Al
Quds (Yerussalem). Maka Hebron dianggap sebagai kota suci umat
Islam yang keempat setelah Al Quds (lenisasmita.com).
Masjid
Ibrahim di Hebron, Palestina, adalah masjid yang penjagaannya paling ketat di
dunia, karena untuk masuk ke dalamnya harus melalui pemeriksaan yang ketat oleh
tentara Israel, melalui pintu besi dan metal
detector, juga diawasi dengan puluhan CCTV (kompasiana.com).
Masih
terbayang dalam ingatanku sewaktu kami akan memasuki Masjid Ibrahim, agak seram
melihat tentara Israel yang melakukan pemeriksaan di pintu masuk masjid. Pada
waktu itu kami dilarang membawa kamera.
![]() |
Pintu masuk Masjid Ibrahim (foto lenisasmita.com) |
Makam Nabi Ibrahim AS dan
keluarganya
Masjid
dan lokasi ini memiliki sejarah yang panjang. Di dalam masjid ini terdapat gua
yang disebut sebagai gua Makhpela.
Di dalam gua itu, dimakamkan Nabi Ibrahim AS
dan keluarganya, mulai dari istrinya Sarah, putranya Nabi Ishaq AS dan istrinya
Ribka, cucunya Nabi Yakub AS dan istrinya Leah, serta cicitnya Nabi Yusuf AS (kompasiana.com).
Makam
Nabi Ibrahim AS dan keluarga diklaim oleh ketiga agama, yaitu: Islam, Yahudi
dan Nasrani (kompasiana.com).
Aku tertarik membeli kerajinan khas Hebron yang berukuran kecil, tapi bentuknya unik dan masih kupajang sampai sekarang dalam lemari hias.
![]() |
Makam Nabi Ibrahim AS dan keluarganya (foto unrested.com) |
Sejak
peristiwa berdarah penembakan umat Islam yang sedang shalat Subuh berjama’ah
pada tahun 1994, Masjid Ibrahim dijaga
sangat ketat oleh tentara Israel.
Pemerintah Israel kemudian membagi masjid ini
menjadi dua bagian. Area utama masjid tetap difungsikan sebagai masjid untuk
umat Islam, sedangkan area lainnya dijadikan sinagog atau tempat ibadah kaum
Yahudi (kompasiana.com).
![]() |
Dinding pembatas Masjid Ibrahim (foto lenisasmita.com) |
Makam
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ishaq AS berada di area masjid, sedangkan makam Nabi Yakub
AS dan Nabi Yusuf AS berada di area sinagog, tempat ibadah kaum Yahudi (kompasiana.com).
![]() |
Makam Nabi Ishaq AS (foto takaza.or) |
Aku
paling ingat ketika berziarah ke makam Nabi Ishaq AS, karena jaraknya dekat
dengan makam ibundanya, yaitu: Sarah, istri Nabi Ibrahim AS.
Seingatku ketika kami
berziarah ke makam Nabi Ibrahim AS, tidak bisa melihat langsung karena dikunci
dan harus gantian mengintip ke bawah dari celah-celah lubang di bulatan
kuncinya.
![]() |
Kunci makam Nabi Ibrahim AS (foto wikipedia.org) |
Letak makam Nabi Ibrahim AS
ada di dalam gua sedalam 15 meter ke bawah. Aku gak sempat ikutan mengintip ke
bawah karena waktu yang terbatas, kalau gak salah Nina yang berhasil.
![]() |
Mengintip makam Nabi Ibrahim AS (foto lenisasmita.com) |
Sewaktu
kami ke luar dari masjid selesai berziarah dan menuruni tangga, kami lihat ada seorang
laki-laki yang kakinya puntung dan menurut Imed, itu adalah salah seorang
korban yang selamat dari peristiwa berdarah sewaktu shalat subuh di Masjid
Ibrahim.
![]() |
Tangga Masjid Ibrahim (foto acehtribunnews) |
Kerajinan Kaca Khas Hebron
Kaca
Hebron salah satu kerajinan khas dari kota Hebron di Tepi Barat, daerah Palestina
yang diduduki Israel. Produksinya terkenal karena proses pembuatannya yang masih
dikerjakan secara tradisional dan sudah ada sejak tahun 1890.
Awalnya pembuatan kaca Hebron adalah bisnis
keluarga yang berkembang selama bertahun-tahun dan sudah diekspor ke berbagai
negara (kumparan.com).
![]() |
Tempat pembuatan kaca khas Hebron (foto kumparan.com) |
Ada
yang istimewa ketika kami berkunjung ke tempat pembuatan kerajinan kaca khas
Hebron karena kami langsung melihat cara pembuatannya yang unik memakai pipa panjang yang dipanaskan dan
ditiup.
![]() |
Pipa panjang yang dipanaskan dan ditiup (foto kumparan.com) |
Setelah
melihat cara pembuatannya kami masuk ke galeri, Masya Allah kagum aku melihat
aneka ragam hasil kerajinan kaca khas Hebron.
![]() |
Kaca khas Hebron di Galeri (foto kumparan.com) |
Aku tertarik membeli kerajinan khas Hebron yang berukuran kecil, tapi bentuknya unik dan masih kupajang sampai sekarang dalam lemari hias.
![]() |
Kerajinan khas Hebron kupajang dalam lemari hias |
Jericho
Jericho adalah sebuah kota yang terletak Tepi Barat, Governorat Jericho, di dekat Sungai Jordan. Saat ini Jericho memiliki populasi sebesar 25.000 orang Palestina dan Israel.
Jericho adalah sebuah kota yang terletak Tepi Barat, Governorat Jericho, di dekat Sungai Jordan. Saat ini Jericho memiliki populasi sebesar 25.000 orang Palestina dan Israel.
Jericho merupakan kota tertua di dunia. Arkeolog telah menggali
puing-puing lebih dari 20 penghunian berurutan di Jericho dan desa pertama di
tempat ini ditemukan oleh arkeolog berusia 200 tahun (wikipedia.org).
![]() |
Jericho kota tertua di dunia (foto kompasiana.com) |
Makam Nabi Musa AS
Makam Nabi Musa AS terletak 11 km di sebelah selatan Jericho atau 20 km di timur Yerusalem dan menjadi bagian dari wilayah Yordania. Makam Nabi Musa AS terletak di salah satu ruang masjid yang berdiri di atas bukit wilayah tersebut (traveldream.com).
Makam Nabi Musa AS terletak 11 km di sebelah selatan Jericho atau 20 km di timur Yerusalem dan menjadi bagian dari wilayah Yordania. Makam Nabi Musa AS terletak di salah satu ruang masjid yang berdiri di atas bukit wilayah tersebut (traveldream.com).
![]() |
Kubidik pohon kurma di halaman makam Nabi Musa AS |
Alhamdulillah mama bisa
turun dan berjalan pelan-pelan ke makam Nabi Musa AS karena bus kami bisa
parkir di dekat gerbang masuk ke makam. Masya Allah syoorr aku melihat pohon
kurma berbuah agak lebat di halaman makam Nabi Musa AS, langsung kubidik.
Setelah itu aku dan mama bakodak di dekat pohon kurma.
![]() |
Aku dan mama di halaman makam Nabi Musa AS |
Mama tersenyum bahagia bisa
jalan, lalu aku dan mama bakodak lagi di pintu masuk. Begitu juga ketika
berziarah di ruangan dalam makam Nabi Musa AS, kami bakodak bersama.
![]() |
Aku dan mama di pintu masuk makam Nabi Musa AS |
![]() |
Kami berziarah ke makam Nabi Musa AS |
Temptation
Restaurant,
Jericho
Dalam
perjalanan pulang ke Jordan, kami singgah di Temptation Restaurant di Jericho. Alhamdulillah mama terlihat
bahagia karena ikut turun dan rehat sambil minum jus.
![]() |
Mama bahagia rehat di Temptation Restaurant, Jericho |
Jarak
tempuh dari Jericho ke perbatasan imigrasi Israel sekitar 8 km. Sambil menunggu
kabar kepastian bus yang menjemput kami apakah sudah bergerak dari Jordan
menuju perbatasan imigrasi Israel, Imed dan driver
ikut rehat dan bakodak bersama kami para ibu soleha.
Setelah mendapat kepastian bus
dari Jordan sudah berangkat untuk menjemput kami, maka sekitar pukul 7 malam
kami berangkat dari Jericho menuju Jordan.
![]() |
Imed baju hitam dan driver baju kotak-kotak bakodak bersama kami di Jericho |
Alhamdulillah kami tiba
dengan selamat di Hotel Alia Jordan dan langsung berkemas menuju airport Amman untuk berangkat ke Kuala
Lumpur dengan pesawat Royal Jordan. Kami menginap satu malam di Kuala Lumpur
dan keesokan harinya kembali ke Indonesia.
![]() |
Kami di airport Kuala Lumpur |
Begitulah kisah perjalanan
kami yang mendebarkan dan menakjubkan ke Masjid Al-Aqsha. Ini merupakan tujuan
terakhir dalam rangkaian ibadah Umrah plus
Tour ke Jordan, Mesir dan Masjid Al-Aqsha selama 16 hari bersama PT. Gelora
Indah Lestari Tours & Travel.
In Syaa Allah bermanfaat
bagi para sanak saudara dan teman-teman. Banyak hikmah yang kudapat selama
perjalanan, menyaksikan secara langsung tanda-tanda kebesaran Allah SWT dengan mengunjungi
Masjid Al-Aqsha, berziarah ke makam para Nabi dan wisata religi ke
tempat-tempat yang bersejarah dalam agama Islam.
Hikmah yang kupetik ketika
berada di Mekkah, adalah sebagai hamba Allah yang dhoif, aku semakin yakin akan
ikhtiar dan kekuatan doa bahwa janji Allah itu pasti. Tak ada yang mustahil
bagi Allah, terbukti mama bisa berdiri dan berjalan pelan-pelan.
Oleh karena itu yok guys... kita
senantiasa mengingat Allah dalam keadaan susah maupun senang.
Seperti ayat yang
tertera dalam Al-Qur’an (QS 2, Al Baqarah ayat 152): “Ingatlah kepada-Ku, Aku
juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.”
(risalahislam.com).
Alhamdulillah akhirnya selesai juga blog perjalanan kami ke Masjid Al Aqsha 20 thn yll
BalasHapusPerjalanan paniang yg melewati tempat2 yg bersejar yg mengingat masa lalu yg jelas
BalasHapusbersejarah dalam agama Islam
BalasHapus