SABANG (Bagian Pertama)
Masih segar dalam ingatanku
meskipun 5 tahun sudah berlalu ketika Adly selaku OC (Organizing Committee) Toastmaster International, District 87, Division
H Medan Conference 2013 yang diadakan
di Grand Aston Hotel Medan mengajak semua panitia tour ke Aceh sebagai wujud kebahagiaan atas suksesnya acara Medan Conference 2013.
Kami menjelajah beberapa
objek wisata mulai dari Sabang sampai Banda Aceh dan yang paling terkesan adalah ketika mereka melarang
aku dan sis Irna ikut berpetualang menjelajah ”Mini Volcano” di Sabang karena meragukan kemampuan kami yang
berstatus “omak-omak” dan paling senior di usia kami yang sudah melewati 50
tahun (50 - 60 tahun), jadi lebih baik duduk manis di mobil menunggu mereka.
Makin dilarang kami berdua semakin semangat ingin ikut. Bagaimana jalan ke Mini Volcano? Yok guys ikuti langkah kami.
Makin dilarang kami berdua semakin semangat ingin ikut. Bagaimana jalan ke Mini Volcano? Yok guys ikuti langkah kami.
Mini
Volcano
Jaboi
Terletak di Desa Jaboi,
Kecamatan Sukakarya 15 kilometer dari kota Sabang. Gunung berapi yang masih
aktif ini tidak dalam status berbahaya dan tidak terlalu tinggi hanya 200 mdpl
(meter di atas permukaan laut). Namun demikian jalur pendakian cukup
menegangkan ke destinasi wisata yang cukup esktrim ini (www.viva.co.id.travel).
Adly sebagai ketua rombongan
memberikan aba-aba agar semua mengikuti jalur trekking yang tersedia, tetap berhati-hati dan jangan berpencar.
Sebagai “barbuk” omak-omak senior ikut berpetualang dengan para generasi muda,
akupun bakodak di papan penunjuk arah masuk ke lokasi volcano dan tertera waktu 05.25 pm kami mulai melangkah.
Trekking ke Volcano
Sekitar lima sampai limabelas menit berjalan, mulai terlihat pohon-pohon kayu kering yang berserakan dan
batu-batu besar yang harus dilalui dengan agak mendaki dan ada menuruni parit
besar yang berbatuan dialiri air. Aku dan sis Irna tetap berhati-hati menapaki
jalur yang cukup menegangkan bagi omak-omak seusia kami, namun tetap semangat.
Sesekali kami berhenti ketika melihat pohon besar yang sudah mati tapi unik
bentuknya, juga batu-batu besar keren untuk objek bakodak.
![]() |
Pohon mati unik |
![]() |
Batu besar juga keren |
Lubang Belerang
Setelah
menapaki jalan naik turun, kami mulai melewati jalan lebar terbentang yang penuh dengan lubang-lubang kecil yang berisi air panas riak-riak kecil mengeluarkan aroma belerang, oleh karena itu
harus hati-hati memilih jalan. Kita juga
bisa menikmati keindahan kawah yang masih aktif dan disekitar kawah ada aliran
air panas berbau belerang.
![]() |
Jalan penuh lubang belerang |
Kami
berhenti begitu melihat lubang besar yang airnya mengelegak mengeluarkan hawa
panas berbau belerang yang menyengat. Sis Irna sampai jongkok memperhatikan
lubang besar berisi air panas belerang dan so pasti kukodak lah. Dinding kawah
yang berlubang-lubang belerang juga tak luput dari objek yang langka untuk kami
bakodak.
![]() |
Sis Irna dan lubang besar berisi air panas belerang |
![]() |
Kami senderan di dinding kawah berlubang belerang |
Pemandangan yang eksotis
Kami
asyik menikmati lubang-lubang belerang dan pemandangan yang eksotis terhampar luas jalan bebatuan putih dipenuhi lubang-lubang berisi air panas belerang dan terlihat pohon-pohon
hijau di pinggir mengelilingi kawasan gunung berapi Jaboi, sulit dilukiskan
dengan kata-kata indahnya alam Indonesia ciptaan Ilahi. Tua muda menikmati momen yang indah ini.
![]() |
Bersama Dameria seusia anakku |
![]() |
Tua muda menikmati indahnya ciptaan Ilahi |
Sampai di puncak
Terdengar
suara Adly dan beberapa teman-teman mengelegar di puncak bebatuan, ternyata
mereka sudah sampai di puncak, kami yang masih di bawah tetapi tidak terlalu jauh sehingga bisa melihat mereka yang tertawa kegirangan. Akupun memanfaatkan momen yang
indah dengan semangat bakodak karena sudah mendekati puncak gunung.
![]() |
Adly duluan tiba di Puncak Gunung |
![]() |
Aku kegirangan hampir tiba di puncak |
Alhamdulillah
akhirnya dua orang omak-omak senior berhasil tiba di puncak gunung dan menikmati
indahnya pemandangan laut biru yang terbentang luas di kejauhan. Sekitar 30
menit perjalanan yang kami tempuh, bisa dilihat dari jam yang tertera di fotoku
05.59 pm.
![]() |
Berhasil tiba di puncak gunung |
Lagu Indonesia Raya
Adly
memberikan komando agar semua rombongan menyusun barisan berdiri di puncak gunung bebatuan dan paduan suara dadakan melagukan “Indonesia Raya” sebagai rasa
syukur menikmati indahnya alam Indonesia tercinta.
Adly yang kreatif mengambil video kami yang sedang bernyanyi, tapi sayang aku gak bisa mendownload videonya dari facebook, jadi kurekam ulang dengan PC pakai HP dan hasilnya ya lumayanlah untuk barbuk (youtube faridayuliani.fy Lagu Indonesia Raya di Volcano, Jaboi, Sabang).
Adly yang kreatif mengambil video kami yang sedang bernyanyi, tapi sayang aku gak bisa mendownload videonya dari facebook, jadi kurekam ulang dengan PC pakai HP dan hasilnya ya lumayanlah untuk barbuk (youtube faridayuliani.fy Lagu Indonesia Raya di Volcano, Jaboi, Sabang).
![]() |
Paduan suara dadakan di puncak gunung |
Selesai
menyanyikan lagu Padamu Negeri dan Dari Barat sampai ke Timur dengan suara yang
pas-pasan, kami bersiap-siap untuk turun karena takut keburu gelap bisa nyasar
disebabkan kawah di kelilingi pohon-pohon.
Alhamdulillah rombongan tiba di bawah dengan selamat. David satu-satunya peserta yang tidak ikut mendaki dan duduk manis mengatakan bahwa dia mendengar suara kami yang melagukan Indonesia Raya. Deras juga ternyata paduan suara dadakan ya... hehehe....
Alhamdulillah rombongan tiba di bawah dengan selamat. David satu-satunya peserta yang tidak ikut mendaki dan duduk manis mengatakan bahwa dia mendengar suara kami yang melagukan Indonesia Raya. Deras juga ternyata paduan suara dadakan ya... hehehe....
![]() |
Semangat dan enjoy |
Inilah kisah petualangan
omak-omak di atas usia 50 tahun yang semangat dan enjoy, berhasil mendaki Mini Volcano Jaboi
bersama anak-anak muda. Keberhasilan kami ini ternyata sesuai dengan pendapat (wikiHow.com) bahwa salah satu “Cara Menikmati Hidup Setelah Melewati Usia 50 tahun” adalah
melakukan aktivitas yang menyenangkan bepergian ke lokasi yang belum pernah
dikunjungi
Ingin tahu ke mana lagi kami
menjelajah di Sabang? Yok guys ikuti kisah Sabang (Bagian-2) ya.