Senin, 10 Februari 2020

BRUNEI CONVENTION 2012 & WISATA RELIGI BRUNEI

BRUNEI (Bagian Kedua)

Convention yang diadakan oleh Toastmaster International mempunyai kesan tersendiri, kali ini aku akan berbagi cerita tentang Brunei Convention 2012 dan  petualangan kami ke beberapa objek wisata sebagai lanjutan dari kisah Brunei (Bagian Pertama). Yok guys ikuti kami menjelajah.



Executive Council Meeting
Merupakan pengalaman pertama yang berharga dan bahagia bagiku sebagai Area Governor H1 mengikuti Executive Council Meeting dengan para petinggi di District 87. Meskipun bahasa Inggris ku pas-pasan tetapi aku masih faham dengan jalannya meeting

Bakodak bersama para petinggi D87
Beruntung ikut dengan para leader District 87, bahagia rasanya ketika dijamu makan siang ke rumah Rozana Yunos, salah seorang Executive Commitee Toastmaster  Club Brunei yang pernah menjadi 1st runner up  International Speech Contest District 87 dan warga yang cukup terpandang di Brunei. Kebetulan ibunya Rozana senama dengan namaku Farida, kami mengabadikan momen yang indah rame-rame selesai santap siang.

Momen yang indah selesai santap siang
Welcome Night
Acara temu ramah dengan para peserta District 87 tetap berlaku di acara welcome night dan kali ini dress code yang kami kenakan sesuai arahan panitia adalah warna tabrakan, bukan mix and match.

Division H dengan warna tabrakan

Aku terbiasa memakai pakaian yang warnanya senada, ternyata susah memilih warna dan sudahlah aku bahagia tampil dengan warna yang menurutku sudah tabrakan, hehehe.... apa iya?

Apa iya warna bajuku sudah tabrakan?

Opening Ceremony
Ritual opening ceremony tetap sama seperti yang pernah kuceritakan pada kisah Annual Convention Kuching 2011. Sebelum dimulai acara opening ceremony, aku dan beberapa teman dari Division H Medan bakodak bersama begitu juga waktu coffee break dan lunch.
 
Opening ceremony


Plenary Session
Sesi ini dihadiri oleh semua peserta. Ada tiga orang pembicara kelas dunia yang mengisi Plenary Session, yaitu: Jock Elliot  (World Champion of Public Speaking 2011), Speaker yang mempunyai pengalaman 26 tahun tampil dengan topik: “Getting Your Message Across”.

K. Loghandran, DTM adalah 1st Runner Up of World Championships of Public Speaking, 2008 dan seorang International Stand-Up Comedian, juga banker dengan pengalaman 27 tahun dan posisi terakhir sebagai Vice President Human Resources tampil dengan topik: “Designing & Delivering Humour”.

Salah seorang pembicara yang menarik perhatianku adalah Deborah Torres Patel, memulai karirnya sebagai penyanyi, dancer dan aktris yang berkecimpung di panggung kelas dunia dengan para legendaris seperti Michael Jackson dan Whitney Houston. Beliau berbagi pengalaman dengan topik: “Find Your Million Dollar Voice”.

Intinya antara lain bahwa ada tiga kunci kekuatan vocal yaitu: Bagaimana agar terlihat percaya diri dan suara yang kredibel setiap waktu, berbicara dengan penuh energi dan antusias untuk menarik hadirin serta mampu menginspirasi orang lain untuk bertindak.

Kami bersama Deborah Torres Patel
Gala Night
Alhamdulillah bahagia rasanya ketika aku menerima penghargaan “President’s Distinguished Club” sebagai Titanium TMC President periode 2011-2012, didampingi Kevin Johan.
Bahagia menerima PDC periode 2011-2012
Wujud kebahagiaan atas prestasi yang diraih oleh Division H Medan, kami bakodak bersama dengan piagam penghargaan mewakili club masing-masing.

Prestasi Division H Medan

Toastmasters Speech Contests
Contest yang diadakan pada Semi Annual Convention Brunei 2012, yaitu: Humorous Speech Contest dan Evaluation Contest. Pipit Andriani mewakili Division H berhasil meraih 1st Runner Up Evaluation Contest dan Kevin Johan belum beruntung meraih kemenangan dalam Humorous Speech Contest.

Pipit 1st Runner Up Evaluation Contest

Masjid Hassanil Bolkiah
Masjid ini diresmikan pada tanggal 14 Juli 1994 pada perayaan ke 48 tahun kepemimpinan Sultan Hassanil Bolkiah. Masjid ini mempunyai 29 kubah emas, 4 menara dengan ketinggian 58 meter dan merupakan masjid terbesar di Brunei  yang bisa menampung 5.000 jemaah (wikipedia.org).


Menara Masjid Hassanil Bolkiah terlihat menjulang tinggi dari lobby hotel.  Aku dan beberapa teman-teman tergoda untuk pergi ke masjid yang megah itu. Berhubung taxi mahal dan susah didapat dari hotel, maka Pak Sukiman mengajak kami untuk berjalan kaki ke sana. Menuju ke masjid, aku dan Angel bergantian bakodak dengan latar belakang masjid yang indah dengan cahaya lampu keemasan.

Aku n Angel jalan kaki menuju masjid
Alhamdulillah kami tiba di masjid, masing-masing mencari posisi yang pas untuk bakodak dan seperti biasa aku lesehan sebagai barbuk agar terlihat tulisannya.

Aku lesehan sebagai barbuk
Sewaktu mau berwudhu, aku terkagum melihat rak sepatu/sandal yang super panjang, dengan bahagianya aku duduk santai di lantai yang bersih tempat penyimpanan sepatu/sandal.

Kiri dan kanan adalah rak sepatu/sandal
Masya Allah besarnya dan indah masjid ini dilihat dari dekat, aku dan Angel bergaya di depan pintu masuk ke masjid. 

Aku dan Angel di depan pintu  masuk ke masjid

Gadong Wet Market
Kami berempat sekamar tetap menyempatkan jalan pagi dan kali ini kami berkeliling dari Rizqun Hotel tempat kami menginap melewati Gadong Wet Market (pasar pagi), kesan pertama adalah bersih dan tertata rapi, tak ada tercium bau amis ketika kami melewati tempat penjualan ikan.

Gadong Wet Market

Terkesan dengan jalan-jalan yang bersih dan ada sungai terbentang di seberang Rizqun Hotel juga bersih, menggodaku untuk berhenti sekelak menikmati pagi yang cerah.



Jalan dan sungai yang bersih di seberang Rizqun Hotel

The Empire Hotel
Empire Hotel & Country Club merupakan resort tepi pantai yang mewah dan menghadap ke Laut Cina Selatan. Berjarak 15 menit dari Bandara Internasional Brunei dan 20 menit ke pusat kota Bandar Seri Begawan (nusatrip.com).

Aku n Iwani di Empire Hotel & Resort
Selesai acara closing ceremony, kami rombongan Division H check-out dari hotel dan ditemani beberapa orang panitia dari Club Brunei menjelajah ke Empire Hotel. Melihat lobby yang mewah, aku bahagia duduk sekelak merasakan sofa yang lembut.  

Aku dan temanku terpesona ketika masuk toilet yang harum dan bersih, kami santai bergaya sambil tertawa geli, dasar ndeso ya guys.


Merasakan sofa yang lembut



Santai di toilet

Puas mengitari interior hotel yang indah, kami pun ke luar menikmati angin laut dan cuaca yang cerah. Terasa sejuk mata memandang birunya laut lepas dan suasana tepi pantai yang nyaman menghadap ke Laut Cina Selatan.


Pantai menghadap ke Laut Cina Selatan

Istana Nurul Iman
Istana Nurul Iman adalah kediaman resmi Sultan Hassanal Bolkiah dan pusat dari pemerintahan Brunei. Nurul Iman artInya "cahaya keimanan", mencerminkan Brunei sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim. Istana ini luasnya sekitar 200.000 meter persegi, terletak di tepi sungai Brunei dengan bukit yang hijau, beberapa kilometer di selatan Bandar Seri Begawan (wikipedia.org).

Senyumku di Istana Nurul Iman


Bahagia rasanya bisa berkunjung ke Istana Nurul Iman, meskipun tidak bisa masuk ke dalam karena harus ada izin lebih dulu. Namun demikian kami bisa melihat dari gerbang betapa besarnya istana Sultan.

Gerbang istana

Suasana dalam istana dari gerbang

Sambil menunggu bus kami datang untuk berangkat ke airport, kami berteduh di bawah pohon yang rindang berbaris di luar pagar istana, terlihat betapa luasnya halaman istana Sultan Bolkiah dan so pasti menjadi sasaran bidikan kamera.


Luasnya halaman istana Sultan

Berteduh sambil bergaya

Begitulah kisah perjalanan kami, selain mendapat pengalaman yang berharga mengikuti Brunei Convention 2012, bahagia rasanya bisa menjelajah ke objek wisata religi bernuansa Islam di Brunei dan menyaksikan kemakmuran negara kaya serta kemegahan kediaman Sultan.

Istana Sultan Bolkiah dinobatkan oleh Guinness Book of Records sebagai kediaman kepala negara terbesar di dunia (aceh.tribunnews.com).

Bak kata pepatah: “ Bahagia itu kita yang ciptakan”. Setuju kan guys??