KUCHING (Bagian Pertama)
Sejak tahun 2010 aku join
dengan Titanium Toastmasters Club,
beberapa kali mengikuti Convention
yang diadakan dua kali dalam setahun dengan tempat yang berbeda-beda sesuai
jadwal tiga Negara (Indonesia, East Malaysia dan Brunei) yang tergabung dalam District 87. Hal yang
paling menyenangkan mengikuti Convention adalah
sekalian bisa ikut tour ke objek wisata.
Alhamdulillah aku punya blog
karena kisah perjalananku bisa kurangkum dalam tulisan meskipun sudah
delapan tahun berlalu. Yok guys ikuti kisah perjalanan kami ke Annual Convention, Kuching 2011 dan objek wisata.
![]() |
Aku n sis Irna numpang gaya |
KLIA 2
Kami
rombongan tiba di Kuala Lumpur
International Airport 2 (KLIA 2) pada malam hari. Ketua rombongan Adly
sengaja mengatur waktu untuk menginap di airport
bukan di hotel karena keesokan harinya sehabis subuh akan lanjut berangkat ke
Kuching. Aku dan sis Irna ‘sok-sokan’ ikut rombongan anak muda tidak ikut
menginap di hotel transit sebagaimana beberapa teman kami yang sudah
berkeluarga.
![]() |
Kami tiba di KLIA 2 |
Pada
waktu jam tidur, aku dan sis Irna pergi ke ruang sholat di airport, heee... ternyata dikunci dan banyak penumpang tidur
bergelimpangan di depan ruang sholat, begitu juga kursi-kursi penuh dengan
orang tidur. Akhirnya kami berdua mencari lapak yang aman dan pashmina yang tadinya untuk bergaya
berubah fungsi menjadi alas lantai untuk tidur, ya.... lumayanlah untuk
luruskan badan, tidur-tidur ayam. Pengalaman ini merupakan yang pertama dan
terakhir bagiku, tak cocok kurasa mengikuti pola anak muda kalau untuk urusan
tidur, hahaha....
Kuching
Kuching
adalah ibukota Sarawak, Malaysia, terletak di Sungai Sarawak di ujung barat
daya negara bagian Sarawak di pulau
Kalimantan (wikipedia.org).
Konon
kisahnya ketika kedatangan James Brooke seorang petualang Inggris tahun 1839
memberikan nama bandar ‘Kuching’, berasal dari kata “cochin” bahasa China yang
artinya pelabuhan. Teori lain mengatakan
bahwa namanya diambil dari nama ‘buah mata kucing’ yang banyak tumbuh di
kawasan Malaysia dan Indonesia (sejarah.my).
Riverside
Majestic Hotel
Acara
Convention diadakan di Riverside Majestic Hotel yang terletak
di Jalan Tunku Abdul Rahman, Kuching, Sarawak. Hotel berbintang empat ini
berada di tengah kota yang letaknya strategis, di sebelahnya terdapat Riverside Shopping Complex dan di
seberang terlihat sungai Sarawak dari jendela kamar hotel.
![]() |
View dari jendela kamar hotel |
Kuching Waterfront
Begitu
check-in hotel, sis Irna langsung
merebahkan badan sejenak. Aku ikut dengan beberapa teman-teman jalan kaki hanya
lima menit ke Waterfront, merupakan
ikon pariwisata yang terkenal di negara bagian Sarawak.
![]() |
Aku n Mela di Waterfront |
Taman
di Waterfront asri dan bersih,
dilengkapi dengan kursi taman. Terdapat aneka jajanan makanan dan souvenir. Aku bakodak di taman dan di depan salah
satu ikon bangunan yang terkenal di
tempat wisata Kuching yaitu gedung Dewan Undangan Negeri Sarawak di seberang
sungai. Sis Irna keesokan harinya
bakodak di sini.
![]() |
Taman asri dan bersih |
![]() |
Aku dan sis Irna di seberang Gedung Dewan Undangan Negeri Sarawak |
Ada
sebuah kapal wisata yaitu “Sarawak River
Cruise” yang sedang sandar di tepi sungai, tetapi berhubung waktu yang belum
tepat untuk naik, aku dan Mela cukup bahagia bergaya saja dulu ya.
![]() |
Cukup bahagia bergaya |
Cat
Museum
Museum
kucing ini dimiliki oleh Dewan Bandaraya Kuching Utara (DBKU) didirikan pada
tahun 1993. Letaknya di Jalan Semariang, Petra Jaya, Kuching, Sarawak,
Malaysia. Sekitar 20 menit dari Waterfront
(wikipedia.org).
![]() |
Kami di halaman Cat Museum |
Setelah
berkeliling di Waterfront kami
kembali ke hotel dan bergabung dengan teman-teman menuju Cat Museum. Bakodak dulu di
halaman gedung selagi cuaca cerah.
Kami
mengitari museum yang dipenuhi aneka ragam patung kucing. Setiap ada angle yang menarik, kami berhenti dan
bakodak rame-rame. Di depan salah satu gambar kucing, aku bergaya ala kucing
menerkam.
![]() |
Rame-rame bakodak |
Melihat
tulisan “Welcome to DBKU Cat Museum”,
kami semua berebut memasukkan wajah kami di beberapa patung kucing yang
tersedia sambil tertawa bahagia bagaikan anak kecil.
![]() |
Berebut memasukkan wajah |
Welcome
Night
Welcome Night
adalah acara yang menyenangkan, temu ramah dengan semua peserta Convention dari tiga negara. Pada
kesempatan ini semua divisi menampilkan acara yang sudah dipersiapkan jauh hari
sebelum hari H, sesuai jadwal yang
disusun oleh panitia.
Kami Division H menampilkan sebuah tarian dengan dress code putih dilengkapi ulos.
Setelah itu ada acara untuk berkenalan satu sama lain dengan seluruh peserta, dinner dan acara bebas bergoyang ria.
![]() |
Dress code putih plus ulos |
![]() |
Tarian dari Division H |
Merupakan suatu kehormatan ketika seorang leader tertinggi di District 87, Mr. Md. Ariff Azahari (District Govenor) ikut jongkok bakodak bersama kami.
![]() |
Bersama Mr. Md.Ariff Azahari(District Governor) |
Opening Ceremony
Registrasi
peserta dimulai pukul 7 pagi dan lanjut “Opening
Ceremony”. Berbaris pembawa bendera
Indonesia, East Malaysia dan Brunei memasuki ruangan diikuti para petinggi
Toastmasters berjalan di karpet merah memasuki ruangan dan disusul lagu
kebangsaan masing-masing negara. Biasanya Opening
Ceremony resmi dibuka oleh tamu undangan dari petinggi pemerintahan
setempat.
Educational Sessions
Acara
dimulai dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Narasumber atau Speaker
biasanya dipilih oleh panitia dari “Toastmasters
World Champion of Public Speaking” atau Toastmasters
International President. Banyak ilmu “communication
and leadership skill” diperoleh dalam mengikuti sesi acara ini.
![]() |
Kami bersama Mark Hunter (World Champion Speaker) |
Aku
sangat terkesan ketika International
Speaker tampil memukau di atas panggung menggunakan kursi roda..
Beliau bernama Mr. Mark Hunter, juara dunia, "2009 Toastmasters World Champion of Public Speaking". Mr. Mark Hunter adalah Kepala Sekolah Dasar di Brisbane yang berjuang melanjutkan mengajar setelah mengalami kecelakaan permainan ski air pada usia 22 tahun dan telah duduk di kursi roda selama 36 tahun.
Beliau bernama Mr. Mark Hunter, juara dunia, "2009 Toastmasters World Champion of Public Speaking". Mr. Mark Hunter adalah Kepala Sekolah Dasar di Brisbane yang berjuang melanjutkan mengajar setelah mengalami kecelakaan permainan ski air pada usia 22 tahun dan telah duduk di kursi roda selama 36 tahun.
Kecelakaan ini membuatnya terpuruk dan telah merubah cara pandangnya terhadap
dunia. Namun berkat kegigihannya, ia mampu mengatasi keterbatasannya sebagai
penyandang disabilitas dan definisinya tentang cinta yang unik membuatnya
bangkit kembali beraktivitas dalam dunia yang disenanginya yaitu mengajar dan public speaking. Mr. Mark Hunter berhasil menjadi World Champion Speaker dan Trainer/Coach
yang profesional (mediacenter.toastmasters.org).
![]() |
Mark Hunter juara dunia yang memukau |
Perahu di Waterfront
Pada
waktu istirahat di acara Educational
Sessions, aku dan sis Irna menyempatkan berjalan-jalan ke Waterfront, duduk mengaso dan bakodak.
Kami sempatkan juga ke toko-toko
sekitarnya melihat souvenir dan tanda
sah sudah ke Kuching, kami membeli T-shirt
dan tas gambar kucing.
![]() |
Kami mengaso n bakodak |
Ketika akan kembali ke hotel terasa kaki sudah letih berjalan, tetapi ada Adly yang bijak mengajak kami naik perahu/sampan yang khusus disediakan untuk turis menyeberangi sungai Serawak. Selamat tiga orang turis dari Medan naik sampan dari Waterfront kembali ke hotel hanya membayar 1RM/orang. Sebagai barbuk tanda kesenangan bakodaklah kami.
![]() |
Aku n Adly yang bijak |
![]() |
Turis Medan naik sampan |
Gala
Night
Setelah
lebih dari setengah hari mengikuti acara Educational
Sessions, dilanjutkan pukul 7.30 malam Gala
Night adalah acara yang meriah karena sudah saling kenal sesama peserta.
Paling seru waktu acara dinner, lihat
dulu daftar menu berapa macam makanan yang akan disajikan agar tahu mengisi
perut.
![]() |
Gala Night |
Paling meriah waktu “Award Presentation” pembagian piagam untuk para anggota, club dan divisi yang meraih prestasi. Adly dan sis Irna menerima award 'President Distinguished Club'. Selamat ya Presiden Deli Toastmaster Club dan Titanium Toastmaster Club periode 2010 - 2011.
![]() |
Adly n Sis Irna menerima Award President Distinguished Club Aku n sis Irna (Presiden Titanium TMC) Aku n Adly (Presiden Deli TMC) |
Toastmasters
Speech Contests
Ada
dua contest yang diadakan di Kuching Convention 2011, yaitu: International
Speech Contest dan Table Topic
Contest merupakan kompetisi antar divisi yang tergabung dalam District 87.
Dari semua divisi yang bertanding akan dipilih tiga orang pemenang (1, 2 dan
3). The first winner akan mewakili
District 87 untuk bertanding di Toastmasters
International memperebutkan “World
Champion”.
Steven
Guntur mewakili Division H dari Medan harus puas menerima keberhasilan berkompetisi
sebagai Pemenang ketiga International
Speech Contest dan Table Topic Contest. Kami juga ikut bangga karena bukan hal yang gampang
untuk memperebutkan kejuaraan bergengsi level District. Selesai pembagian “trophy” kepada para juara, acara Convention resmi ditutup dan makan siang
bersama.
![]() |
Steven Guntur Pemenang Ketiga |
Cat Statue
merupakan salah satu objek wisata terletak sekitar 50 meter dari hotel kami
menginap. Ketika bersiap-siap akan berangkat ke airport, aku bakodak sekelak di sini memakai kaos baru lengan
panjang gambar kucing, hehehe....
![]() |
Cat Statue |
Begitulah kisah perjalanan kami di Kuching selama lima hari mengikuti
Kuching Convention dan menjelajah ke
beberapa objek wisata.
Aku
mendapat ilmu dan pengalaman “Public
Speaking dan Leadership Skill”
selama mengikuti Convention tetapi harus
belajar lebih banyak lagi dari para senior, juga belajar menjadi ‘pendengar
yang baik’ sehingga kita bisa menghargai
kelebihan orang lain dan mengoreksi kekurangan diri sendiri.
Hal ini sesuai dengan salah satu
quote: “One of the most sincere forms of respect is actually listening to what
another has to say.” (Bryant H. McGill).
Alhamdulillah tahun 2015 aku mendapat kesempatan lagi untuk mengikuti Conference di Kuching dan kupergunakan untuk menjelajah objek wisata yang belum sempat kami kunjungi. Sabar ya.... menyusul akan kuceritakan kisah perjalananku pada Kuching-Bagian Kedua.