Mendengar kata “kampung” aku
membayangkan daerah yang sepi, banyak pohon kelapa, dan ndeso gitulah kira-kira
ketika kami ingin mengunjungi tempat kos Yoga di Shah Alam yang katanya kampung,
tapi aku dan Bibie tetap semangat melalak ke Shah Alam. Ada apa ya di Shah
Alam? Yok ikuti lanjutan kisah perjalanan kami dari Penang menuju Shah Alam.
![]() |
Penang ke Shah Alam |
Penang ke Shah Alam
Perjalanan dari Penang ke
Shah Alam bisa ditempuh dengan bus, train
dan pesawat, mumpung ada Yoga sebagai penunjuk jalan, maka kami memilih naik
KTM (Kereta Tanah Melayu) Electric Train
Service (ETS). Tiket bisa dibeli online,
tetapi sehari sebelumnya kami beli tiket langsung ke stasiun KTM di Butterworth.
Ada beberapa pilihan jadwal keberangkatan, mulai pukul 05.15 dan yang terakhir pukul 18.33 (waktu
Malaysia). Kami pilih berangkat pukul 13.10 dari Butterworth menuju KL Sentral,
dengan jarak tempuh 4 jam 15 menit dan harga tiket Platinum RM 79 per orang. Jazakillah khairan Bibie sudah membayar tiketku dan Yoga.
Sebelum berangkat, bakodak dulu sekelak ya di
depan train biar sah. Alhamdulillah
sekitar pukul 17.30 kami tiba di KL Sentral, langsung shalat dan makan petang.
![]() |
Bakodak dulu ya |
Suria Jaya, Padang Jawa,
Shah Alam
Menuju tempat kos Yoga
sebetulnya lebih murah naik train
dari KL Sentral, tapi karena bertiga dan bawa koper maka kami naik grab car sekitar 45 menit.
Begitu tiba
di sebuah mall yang bernama Suria
Jaya, Yoga mengajak kami turun: “yok sudah sampe”, Aku agak kaget juga loh
katanya kampung, koq berhenti di mall?
Tambah heran lagi dan senang karena di lantai satu aku melihat “Maydin shopping mart”.
Kami dibawa Yoga
naik lift ke lantai 19 dan masuk
tempat kosnya. Alhamdulillah aku langsung berkata: “Ini bukan lagi kos-kosan,
tapi apartment lah ini". Bayangkan
ada dua kamar tidur, ruang makan dan dapur/kitchen
set, dua kamar mandi. Karena lelah, kami tak banyak cerita lagi, selesai
bersih-bersih langsung tidur.
![]() |
Suria Jaya, Kp. Padang Jawa |
![]() |
Tempat kos Yoga, Apartment kan? |
Padang Jawa
Padang Jawa adalah sebuah
bandar kecil di Selangor, Malaysia yang terletak diantara dua bandar, yaitu 8
Km dari Bandar Klang dan 5 Km dari ibukota Selangor yaitu Bandaraya Shah Alam. Kampung
Padang Jawa konon didirikan oleh seorang pendekar dari Jawa Tengah (Wikipedia).
Menurut Yoga, Shah Alam
merupakan daerah pemukiman dan harga rumah di sini cukup mahal. Mayoritas
penduduknya adalah muslim dan nuansa religi sangat terasa karena pukul 22.00
tidak ada kehidupan malam dan semua toko sudah tutup, juga tidak ada satupun “cafe” di Padang Jawa.
![]() |
Suasana Kp. Padang Jawa pagi hari |
Restoran Nasi Kandar
Ada
dua Restoran Nasi Kandar yang terkenal di Padang Jawa, yaitu Restoran Ayza’s
dan Pelita. Bangun pagi, kami bertiga jalan kaki sambil menikmati suasana yang
nyaman di Padang Jawa. Sekitar 50 meter dari tempat kos Yoga, kami berhenti di
restauran Ayza’s untuk menikmati sarapan pagi. Kami memesan roti telur,
martabak plus kuah kari, dalca dan teh tarik. Alhamdulillah sedaapp lah.
![]() |
Sarapan pagi di Restoran Ayza's |
![]() |
Roti telur kuah dalca |
![]() |
Martabak kuah kari dan dalca |
Pasar Pagi
Di
Padang Jawa hanya ada pasar pagi yang buka setiap hari Minggu dan pasar malam
buka hari Jum’at malam. Kami beruntung karena tiba di Shah Alam hari Sabtu dan
Minggu pagi setelah sarapan pagi di Restoran Ayza’s lanjut jalan kaki dibawa
Yoga ke pasar pagi.
Seronoklah melihat aneka ragam sayuran, ikan, buah-buahan
sampai bed-cover juga ada. Aku pengen beli kerupuk leko yang basah, tapi
lama lagi balik ke Medan, gak jadi beli dan tapai pulut yang dibungkus daun jambu yang kami beli, heemmm manis, juga manggis kesukaan Bibie.
![]() |
Aku dan Bibie di pasar pagi |
Balai, Warung dan Rumah
Datuk
Selesai
keliling pasar pagi, kami jalan kaki balik ke tempat kos Yoga, sekitar 50 meter
dari pasar pagi aku melihat ada bangunan sederhana bertuliskan "Dewan Orang Ramai" dan Yoga bilang: “Oh itu
gedung untuk acara pesta kawin orang kampung sini wak”.
Jalan lagi kami lihat
ada warung jualan makanan setempat yang menggoda lidah, karena sudah kenyang,
kami hanya membeli kue-kue saja. Namun keesokan hari, aku dan Bibie sarapan
pagi di warung ini. Silakan lihat makanannya ya teman-teman (youtube faridayuliani.fy Breakfast at Padang
Jawa, Shah Alam, 5.8.2019).
![]() |
Gedung untuk pesta kawin |
Di
samping Suria Jaya Mall, Bibie
menunjuk ada rumah mewah tipe Melayu dengan halaman yang luas dan asri,
biasanya ini rumah datuk kaya. Akupun bakodak lah.
![]() |
Bakodak di depan rumah datuk |
Masjid Shah Alam
Salah satu yang menarik
adalah Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz yang berada di pusat ibu kota negara
bagian Selangor, di Shah Alam.
Masjid
ini merupakan yang terbesar kedua di Asia Tenggara dan posisi yang pertama
adalah Masjid Istiqlal Jakarta, Indonesia. Kemegahan Masjid Shah Alam tampak
dari kubahnya yang menjulang setinggi 51 meter dan bergaris tengah 109 meter
dan mengadopsi gaya arsitektur Turki (Republika.co.id.Jakarta).
![]() |
Kami di Masjid Shah Alam |
![]() |
Alhamdulillah aku dan Bibie
dibawa Yoga naik grab car ke masjid
ini dan kesampaian shalat di masjid yang indah ini. Baru afdhol kalau sudah
mengambil rekaman video-nya (youtube faridayuliani.fy,
Masjid Shah Alam, 5.8.2019).
I-City dan Aeon Shopping Mall
Ada beberapa shoppling mall di Shah Alam, tapi hanya
dua mall yang kami kunjungi dan
pilihan pertama adalah I-City Shooping Mall karena ada bus gratis ke I-City dan beruntung tepat di depan
tempat kos Yoga terdapat halte bus. Sekitar pukul 09.00 pagi kami berangkat dan
sangkin senangnya naik bus bersih, cantik berwarna pink dan gratis, suasana ini
menjadi momen yang indah kurekam di video (youtube
faridayuliani.fy. To I-City by bus, 5.8.2019).
Hanya 20 menit sudah sampai
di I-City tapi mall baru buka 10.00 am. Enjoy
aja, kami berjalan-jalan mengitari taman bermain yang terletak di depan mall. Ada yang menarik di taman ini
yaitu tempat sampah yang bersih dengan bentuk berbagai binatang, aku merekam
videonya. Bibie syoor mengambil fotoku di antara pohon-pohon serasa di Jepang
katanya, hehehe....
![]() |
Serasa di Jepang |
Setelah mall buka, kami berjalan-jalan sambil melihat-lihat, rehat minum
kopi dan mencoba makanan Thailand.
Lanjut naik grab car ke Aeon
Mall, keliling lihat barang-barang yang lagi “sale”. Ya namanya mall, sama saja dengan Aeon Mall di BSD Jakarta, buka 10.00 am
dan tutup 10.00 pm.
Inilah yang ada di Padang
Jawa, Shah Alam. Ternyata bukan seperti
kampung yang kubayangkan tetapi memang betul kampung karena namanya “Kampung
Padang Jawa”.
Namun demikian bahagia rasanya selama tiga hari menikmati suasana
nyaman, bersih, makanan yang sedap, bus gratis, dan yang utama kesampaian
shalat di Masjid Shah Alam. Jadi bahagia itu sederhana kan guys, tergantung
bagaimana kita mensyukuri nikmat Allah, dimanapun kita berada. Cocok kam rasa?
Perjalanan kami masih
berlanjut dari Shah Alam ke Kuala Lumpur. Ingin tahu apa yang kami lakukan di
KL? Sabar ya.... menyusul kisah selanjutnya.