Sabtu, 21 September 2019

KAMPUNG PADANG JAWA, DI SHAH ALAM


Mendengar kata “kampung” aku membayangkan daerah yang sepi, banyak pohon kelapa, dan ndeso gitulah kira-kira ketika kami ingin mengunjungi tempat kos Yoga di Shah Alam yang katanya kampung, tapi aku dan Bibie tetap semangat melalak ke Shah Alam. Ada apa ya di Shah Alam? Yok ikuti lanjutan kisah perjalanan kami dari Penang menuju Shah Alam.

Penang ke Shah Alam
Penang ke Shah Alam
Perjalanan dari Penang ke Shah Alam bisa ditempuh dengan bus, train dan pesawat, mumpung ada Yoga sebagai penunjuk jalan, maka kami memilih naik KTM (Kereta Tanah Melayu) Electric Train Service (ETS). Tiket bisa dibeli online, tetapi sehari sebelumnya kami beli tiket langsung ke stasiun KTM di Butterworth. 

Ada beberapa pilihan jadwal keberangkatan, mulai pukul  05.15 dan yang terakhir pukul 18.33 (waktu Malaysia). Kami pilih berangkat pukul 13.10 dari Butterworth menuju KL Sentral, dengan jarak tempuh 4 jam 15 menit dan harga tiket Platinum RM 79 per orang. Jazakillah khairan Bibie sudah membayar tiketku dan Yoga.

Sebelum berangkat, bakodak dulu sekelak ya di depan train biar sah. Alhamdulillah sekitar pukul 17.30 kami tiba di KL Sentral, langsung shalat dan makan petang.

Bakodak dulu ya
Suria Jaya, Padang Jawa, Shah Alam
Menuju tempat kos Yoga sebetulnya lebih murah naik train dari KL Sentral, tapi karena bertiga dan bawa koper maka kami naik grab car sekitar 45 menit. 

Begitu tiba di sebuah mall yang bernama Suria Jaya, Yoga mengajak kami turun: “yok sudah sampe”, Aku agak kaget juga loh katanya kampung, koq berhenti di mall? Tambah heran lagi dan senang karena di lantai satu aku melihat “Maydin shopping mart”. 

Kami dibawa Yoga naik lift ke lantai 19 dan masuk tempat kosnya. Alhamdulillah aku langsung berkata: “Ini bukan lagi kos-kosan, tapi apartment lah ini". Bayangkan ada dua kamar tidur, ruang makan dan dapur/kitchen set, dua kamar mandi. Karena lelah, kami tak banyak cerita lagi, selesai bersih-bersih langsung tidur.

Suria Jaya, Kp. Padang Jawa
Tempat kos Yoga, Apartment kan?

Padang Jawa
Padang Jawa adalah sebuah bandar kecil di Selangor, Malaysia yang terletak diantara dua bandar, yaitu 8 Km dari Bandar Klang dan 5 Km dari ibukota Selangor yaitu Bandaraya Shah Alam. Kampung Padang Jawa konon didirikan oleh seorang pendekar dari Jawa Tengah (Wikipedia).

Menurut Yoga, Shah Alam merupakan daerah pemukiman dan harga rumah di sini cukup mahal. Mayoritas penduduknya adalah muslim dan nuansa religi sangat terasa karena pukul 22.00 tidak ada kehidupan malam dan semua toko sudah tutup, juga tidak ada satupun “cafe” di Padang Jawa.

Suasana Kp. Padang Jawa pagi hari
Restoran Nasi Kandar
Ada dua Restoran Nasi Kandar yang terkenal di Padang Jawa, yaitu Restoran Ayza’s dan Pelita. Bangun pagi, kami bertiga jalan kaki sambil menikmati suasana yang nyaman di Padang Jawa. Sekitar 50 meter dari tempat kos Yoga, kami berhenti di restauran Ayza’s untuk menikmati sarapan pagi. Kami memesan roti telur, martabak plus kuah kari, dalca dan teh tarik. Alhamdulillah sedaapp lah.

Sarapan pagi di Restoran Ayza's
Roti telur kuah dalca
Martabak kuah kari dan dalca
Pasar Pagi
Di Padang Jawa hanya ada pasar pagi yang buka setiap hari Minggu dan pasar malam buka hari Jum’at malam. Kami beruntung karena tiba di Shah Alam hari Sabtu dan Minggu pagi setelah sarapan pagi di Restoran Ayza’s lanjut jalan kaki dibawa Yoga ke pasar pagi. 

Seronoklah melihat aneka ragam sayuran, ikan, buah-buahan sampai bed-cover juga ada. Aku pengen beli kerupuk leko yang basah, tapi lama lagi balik ke Medan, gak jadi beli dan tapai pulut yang dibungkus daun jambu yang kami beli, heemmm manis, juga manggis kesukaan Bibie.

Aku dan Bibie di pasar pagi


Balai, Warung dan Rumah Datuk
Selesai keliling pasar pagi, kami jalan kaki balik ke tempat kos Yoga, sekitar 50 meter dari pasar pagi aku melihat ada bangunan sederhana bertuliskan "Dewan Orang Ramai" dan Yoga bilang: “Oh itu gedung untuk acara pesta kawin orang kampung sini wak”. 

Jalan lagi kami lihat ada warung jualan makanan setempat yang menggoda lidah, karena sudah kenyang, kami hanya membeli kue-kue saja. Namun keesokan hari, aku dan Bibie sarapan pagi di warung ini. Silakan lihat makanannya ya teman-teman (youtube faridayuliani.fy Breakfast at Padang Jawa, Shah Alam, 5.8.2019).

Gedung untuk pesta kawin


Di samping Suria Jaya Mall, Bibie menunjuk ada rumah mewah tipe Melayu dengan halaman yang luas dan asri, biasanya ini rumah datuk kaya. Akupun bakodak lah.

Bakodak di depan rumah datuk
Masjid Shah Alam
Salah satu yang menarik adalah Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz yang berada di pusat ibu kota negara bagian Selangor, di Shah Alam. 

Masjid ini merupakan yang terbesar kedua di Asia Tenggara dan posisi yang pertama adalah Masjid Istiqlal Jakarta, Indonesia. Kemegahan Masjid Shah Alam tampak dari kubahnya yang menjulang setinggi 51 meter dan bergaris tengah 109 meter dan mengadopsi gaya arsitektur Turki (Republika.co.id.Jakarta).

Kami di Masjid Shah Alam


Alhamdulillah aku dan Bibie dibawa Yoga naik grab car ke masjid ini dan kesampaian shalat di masjid yang indah ini. Baru afdhol kalau sudah mengambil rekaman video-nya (youtube faridayuliani.fy, Masjid Shah Alam, 5.8.2019).



I-City dan Aeon Shopping Mall                         
Ada beberapa shoppling mall di Shah Alam, tapi hanya dua mall yang kami kunjungi dan pilihan pertama adalah I-City Shooping Mall karena ada bus gratis ke I-City dan beruntung tepat di depan tempat kos Yoga terdapat halte bus. Sekitar pukul 09.00 pagi kami berangkat dan sangkin senangnya naik bus bersih, cantik berwarna pink dan gratis, suasana ini menjadi momen yang indah kurekam di video (youtube faridayuliani.fy. To I-City by bus, 5.8.2019).


Hanya 20 menit sudah sampai di I-City tapi mall baru buka 10.00 am. Enjoy aja, kami berjalan-jalan mengitari taman bermain yang terletak di depan mall. Ada yang menarik di taman ini yaitu tempat sampah yang bersih dengan bentuk berbagai binatang, aku merekam videonya. Bibie syoor mengambil fotoku di antara pohon-pohon serasa di Jepang katanya, hehehe.... 


Serasa di Jepang


Setelah mall buka, kami berjalan-jalan sambil melihat-lihat, rehat minum kopi dan mencoba makanan Thailand.  Lanjut naik grab car ke Aeon Mall, keliling lihat barang-barang yang lagi “sale”.  Ya namanya mall, sama saja dengan Aeon Mall di BSD Jakarta, buka 10.00 am dan tutup 10.00 pm.

Inilah yang ada di Padang Jawa, Shah Alam.  Ternyata bukan seperti kampung yang kubayangkan tetapi memang betul kampung karena namanya “Kampung Padang Jawa”. 

Namun demikian bahagia rasanya selama tiga hari menikmati suasana nyaman, bersih, makanan yang sedap, bus gratis, dan yang utama kesampaian shalat di Masjid Shah Alam. Jadi bahagia itu sederhana kan guys, tergantung bagaimana kita mensyukuri nikmat Allah, dimanapun kita berada. Cocok kam rasa?




Perjalanan kami masih berlanjut dari Shah Alam ke Kuala Lumpur. Ingin tahu apa yang kami lakukan di KL? Sabar ya.... menyusul kisah selanjutnya.