BRUNEI (Bagian Pertama)
Masih lanjut kisah tentang
kegiatanku di Toastmaster seputar convention
dan sekalian menjelajah objek wisata. Ada sekelumit cerita yang tetap
terkenang sampai saat ini karena “terlalu sedih untuk dikenang”, ketika kami 11
orang rombongan yang akan berangkat ke Brunei ketinggalan pesawat dan terpaksa
menginap di transit hotel di Kuala
Lumpur.
Kami sengaja datang tiga hari lebih awal sebelum acara convention untuk menjelajah objek wisata. Yok guys ikuti kisah perjalanan kami di Brunei Darussalam.
Kami sengaja datang tiga hari lebih awal sebelum acara convention untuk menjelajah objek wisata. Yok guys ikuti kisah perjalanan kami di Brunei Darussalam.
Tune Hotel KLIA 2
Tujuh
tahun yang silam kami 11 orang rombongan Toastmasters, Division H berangkat dari Polonia airport naik Air Asia dengan tujuan Brunei Darussalam dan transit di Kuala Lumpur. Tiba di KLIA 2
(Kuala Lumpur International Airport)
kami check-in tiket dan sebelum masuk
imigrasi, kami berpencar mencari tempat makan di airport.
Akibat keasyikan mengisi perut yang cuman sejengkal, kami ketinggalan pesawat dan tak ada pilihan lain karena hanya sekali dalam sehari penerbangan ke Brunei.
Akibat keasyikan mengisi perut yang cuman sejengkal, kami ketinggalan pesawat dan tak ada pilihan lain karena hanya sekali dalam sehari penerbangan ke Brunei.
Bak
kata pepatah: “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”, kami harus
menikmati nasib mengeluarkan ‘kocek’ menginap semalam di Tune Hotel, KLIA transit
hotel dan membeli tiket baru yang harganya mahal karena tiket Air Asia
promo kami hangus.
![]() |
Kami di Tune Hotel KLIA 2 |
Brunei Darussalam
Negara
Brunei Darussalam adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di
pantai utara Kalimantan. Bandar Seri Begawan adalah ibu kota Brunei. Wilayah
negara Brunei menempati pulau Borneo dengan garis pantai seluruhnya menyentuh
Laut Cina Selatan. Brunei Darussalam terkenal sebagai negara yang kaya akan
minyak. Mata uang Dollar Brunei sama nilainya dengan Dollar Singapore (Wikipedia.org).
Alhamdulillah
kami tiba di Brunei International Airport
dengan selamat dan sebagai tanda bahagia, aku bakodak sekelak. Kami naik taxi yang mewah karena memang mobil di Brunei rata-rata mewah dan sepanjang perjalanan dari airport menuju hotel, terlihat jalan raya yang mulus, bersih, rapi
dan tertib.
![]() |
Brunei International Airport |
Mall
Gadong
Shopping mall ini
terletak di sebelah kiri dan ada pintu masuk langsung dari lobby Rizqun Hotel. Selesai check-in
hotel, aku dan Angel berjalan ke mall
mencari sandal karena kakiku lecet, tapi tak ada yang cocok. Kami mencari ke
toko-toko di depan mall dan Alhamdulillah
dapat sandal crocs. Alhasil melalak ke objek wisata harus pakai sandal demi
kenyamanan.
![]() |
Aku dan Angel di Mall Gadong |
The
Rizqun International Hotel
Hotel
bintang lima ini terletak di Jalan Abdul Razak Complex, di pusat kota, Gadong, Bandar Seri
Begawan, Brunei. Kami menginap di hotel mewah tempat acara Convention diadakan. Setelah rehat sejenak, kami bersiap-siap
menunggu jemputan di lobby hotel.
![]() |
The Rizqun International Hotel |
Beruntung
aku ikut rombongan Pak Sutarno dan Liana yang dijemput oleh Shawn Cassidy
Narcis, sesama District 87 Leader
untuk city tour ke objek wisata di Brunei ke Masjid Sultan
Omar Ali Saifuddien dan Kampong Ayer.
Aku terkenang akan budi baik Shawn yang hari ini pas tiga tahun telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya, tepatnya tanggal
18 Desember 2016. Rest In Peace brother
Shawn Cassidy Narcis, we miss you so much.
![]() |
Aku duduk di antara Pak Sutarno dan Liana di Lobby |
Kampong Ayer
Merupakan
kawasan pemukiman bersejarah, potret kehidupan warga Brunei masa lalu yang
mengandalkan sungai dan laut sebagai jalur perniagaan, terletak di Bandar Seri
Begawan. Kampong Ayer tetap dilestarikan sebagai heritage merupakan kebanggaan warga Brunei. Dalam bahasa Indonesia
berarti “Kampung Air” berupa rumah panggung yang dibangun di Sungai Brunei,
dijuluki “Venesia dari Timur” (Wikipedia).
![]() |
Kampung Ayer, Venesia dari Timur (foto - bruneidarussalam) |
Kampong
Ayer terlihat dari daratan Bandar Seri Begawan. Kami naik boat keliling ke Kampong Ayer melihat dari dekat pemukiman penduduk
yang berupa rumah panggung di atas sungai menggunakan fasilitas peralatan modern dan semua warganya mempunyai
mobil yang dititip di daratan.
Kesejahteraan rakyatnya dijamin oleh Sultan Hassanal Bolkiah, begitu cerita tukang boat yang membawa kami.
![]() |
Kampong Ayer terlihat dari daratan |
![]() |
Angel di atas boat keliling di Kampong Ayer |
Masjid Sultan Omar Ali
Saifuddien
Tempat
wisata di Brunei didominasi oleh wisata religi. Masjid ini merupakan masjid
Kesultanan dan landmark Brunei yang
berada di Bandar Seri Begawan, salah satu masjid yang paling mengagumkan di Asia
Pasifik.
Ciri khas masjid ini adalah menaranya dilapisi marmer dan kubahnya dilapisi emas murni, menjulang setinggi 52 meter. Terletak di tepi Sungai Brunei di Kampong Ayer, tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri (nativeindonesia.com).
Ciri khas masjid ini adalah menaranya dilapisi marmer dan kubahnya dilapisi emas murni, menjulang setinggi 52 meter. Terletak di tepi Sungai Brunei di Kampong Ayer, tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri (nativeindonesia.com).
![]() |
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien (foto-wikipedia) |
![]() |
Tiba di Masjid Sultan Omar |
![]() |
Kami di depan gerbang Masjid |
Begitu tiba
di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, kami kagum melihat keindahan masjid yang
megah dan langsung bakodak memilih angle
yang tepat. Aku sengaja duduk lesehan agar terlihat tulisan nama masjidnya.
Alhamdulillah aku sempat shalat di masjid ini.
![]() |
Aku lesehan agar terlihat tulisan nama masjidnya |
![]() |
Terlihat kubah masjid berlapis emas |
![]() |
Aku di dalam masjid |
Taman Nasional Ulu Temburong
Ulu
Temburong National Park adalah taman
nasional pertama yang didirikan di Brunei dan dilindungi sejak tahun 1991.
Taman ini terletak di Distrik Temburong, Brunei bagian timur. Taman ini
merupakan hutan hujan tropis (rainforest)
yang dilestarikan di Pulau Kalimantan (nativeindonesia.com).
Naik Speed Boat ke Bangar Jetty
Kami
ikut tour yang telah diurus oleh
Kevin Johan dari Medan. Perjalanan menuju ke Taman Nasional Ulu Temburong,
dimulai naik speed boat dari daratan
Bandar Seri Begawan melewati Kampong Ayer dan menyusuri hutan bakau sekitar 40
menit menuju Bangar Jetty, Bangar
adalah ibukota Distrik Temburong. Setelah itu naik bus menuju Batang Duri Jetty.
![]() |
Aku dan Angel naik speed boat Duduk sekejap di Bangar Jetty |
Dari
Batang Duri Jetty, kami sudah
dipersiapkan untuk memakai jaket pelampung sebelum naik boat panjang yang muatannya 5 – 6 orang. Seru juga kami 11 orang
menaiki dua boat melintasi dan
menikmati arus sungai sekitar 35 menit menuju Ulu-Ulu Resort.
Sejuk mata memandang hijaunya rainforest di kiri kanan sungai, begitu juga resort di pinggir sungai merupakan pemandangan yang unik untuk dikodak.
Sejuk mata memandang hijaunya rainforest di kiri kanan sungai, begitu juga resort di pinggir sungai merupakan pemandangan yang unik untuk dikodak.
![]() |
Aku lengkap dengan jaket pelampung |
![]() |
Boat panjang muatan 5-6 orang |
![]() |
Seru juga 35 menit melintasi sungai |
![]() |
Resort di pinggir sungai |
![]() |
Boat kami tiba duluan |
![]() |
Pak Sutarno dan Liana, |
Ulu-Ulu Resort
Alhamdulillah
tiba di Ulu-Ulu Resort. Bahagia
menikmati resort yang asri, bersih dan sambutan penjaga resort yang ramah. Kami rehat sejenak sambil menikmati snack yang lezat dan minum kopi/teh
hangat yang sudah tersedia di meja.
![]() |
Alhamdulillah tiba di Ulu-Ulu Resort |
![]() |
Kami rehat sejenak di resort yang asri |
![]() |
Santai duduk di lantai yang bersih |
Canopy
Walk
Setelah
rehat kami memulai trekking menuju Canopy Walk. Perjalanan dimulai dengan melintasi jalan
tanah yang agak becek dan licin di dalam hutan sekitar 200 meter, kemudian lanjut menapaki anak tangga yang
menanjak.
![]() |
Trekking masuk hutan |
Apa mau dikata aku
dan Angel menyerah di tengah perjalanan karena lututku ‘letoi’, tidak sanggup
melanjutkan sampai ke tujuan (900 anak tangga). Sementara menunggu teman-teman
lain yang berhasil sampai ke puncak, aku dan Angel cukup puas bakodak dan duduk
mengaso di gazebo yang tersedia.
![]() |
Angel bergaya |
![]() |
Aku dan Angel bakodak dan mengaso di gazebo |
Selesai
santap siang yang lezat, rehat sebentar kami bersiap-siap untuk kembali ke
Bandar Seri Begawan.
Gadong
Night Market
Aku
bertiga dengan temanku sekamar jalan kaki ke pasar malam untuk menikmati kuliner
yang terletak di Jalan Gadong, di seberang Rizqun Hotel. Mulai buka dari pukul 4 sore sampai pukul 10 malam.
Pasar malam ini dipenuhi stand-stand makanan dan minuman yang dipayungi tenda-tenda besar. Beragam makanan melayu dijual di sini, seperti: otak-otak, nasi lemak, ikan bakar dan aneka jajanan kue basah.
Pasar malam ini dipenuhi stand-stand makanan dan minuman yang dipayungi tenda-tenda besar. Beragam makanan melayu dijual di sini, seperti: otak-otak, nasi lemak, ikan bakar dan aneka jajanan kue basah.
![]() |
Aku dan teman sekamar di Gadong Night Market |
Dua
kali kami menikmati kuliner di pasar malam selama di Brunei, yang kedua bersama Wasis
karena dekat dari hotel dan banyak pilihan makanan yang mengundang selera, juga
cocok dengan kantong, hehehe....
![]() |
Bersama Iwani dan Wasis menikmati kuliner di pasar malam |
Suasana pagi di sekitar
Rizqun Hotel
Sekitar
pukul 9.20 pagi, lagi-lagi aku bertiga teman sekamar jalan kaki melihat-lihat suasana
sekitar hotel. Di samping kanan hotel juga terdapat shopping mall dan di depan terdapat toko-toko menjual souvenir untuk oleh-oleh.
![]() |
Aku dan Iwani di depan Rizqun Hotel |
Di seberang
toko berderet parkir mobil-mobil mewah. Terlihat bukti kemakmuran dan kesejahteraan warga Brunei.
![]() |
Berderet mobil-mobil mewah |
Ada
sesuatu yang paling berkesan ketika kami sedang asyik bakodak di jalan karena
masih sepi, tiba-tiba di belakangku ada mobil berhenti yang mau lewat. Kami
tidak tahu keberadaannya karena pengemudinya tidak membunyikan klakson dan
dengan sabar menunggu sampai kami menepi. Masya Allah sopannya, coba di kotaku
habis kena sumpah serapah.
![]() |
Aku asyik bakodak di jalan |
Begitulah
kisah perjalanan kami selama dua hari menjelajah beberapa objek wisata di
Brunei sebelum mengikuti acara Toastmaster, Brunei Convention 2012. Dari perjalanan ini aku mendapat pelajaran yang
berharga agar jangan ketinggalan pesawat, apalagi penerbangan ke luar negeri.
Untuk
selanjutnya aku menerapkan setelah check-in
tiket, langsung selesaikan urusan imigrasi dan masuk ke ruang tunggu, bawa
bekal makanan kalau naik pesawat berangkat pukul 8.00 pagi. Bak kata pepatah:
“Hanya keledai yang jatuh dua kali di lubang yang sama”.
Demikian
juga aku sangat terkesan menjelajah ke beberapa objek wisata di Brunei
Darussalam. Negara kaya minyak yang didominasi wisata religi bernuansa Islami
dengan kehidupan rakyatnya yang makmur dan sejahtera.
Hal ini dapat terwujud karena kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah yang bijaksana dan adil, bertahta sejak 5 Oktober
1967: ’’Tugas Sultan adalah bersikap adil
terhadap rakyatnya dan tugas rakyat adalah setia terhadap Sultan-nya’’ (www.jpnn.com>International).
![]() |
Sultan Bolkiah menyapa rakyatnya (foto jpnn.com) |
Ingin tahu bagaimana Convention
Brunei 2012 diselenggarakan di Rizqun Hotel dan kesempatan menjelajah objek
wisata lainnya di Brunei? Sabar ya guys... menyusul akan kuceritakan pada
Brunei (Bagian Kedua).