Kita tentu setuju kalau jalan
kaki di pagi hari merupakan olahraga yang murah dan ringan, tetapi juga
memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Sejak pensiun lima tahun yang
lalu, aku dan suami rutin jalan pagi tiga kali dalam seminggu, selain bermanfaat
bagi kesehatan tubuh, ternyata banyak loh yang kulihat selama berjalan kaki di
pagi hari.
Hal ini sesuai dengan salah satu peribahasa: “Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa”. Ingin tahu apa yang kulihat? Yok kita jalan kaki di pagi hari.
Hal ini sesuai dengan salah satu peribahasa: “Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa”. Ingin tahu apa yang kulihat? Yok kita jalan kaki di pagi hari.
Rute jalan pagi
Kami berjalan pagi mulai dari rumah di TASBI 1 menuju BHR Setia Budi, keliling satu putaran saja di BHR, setelah itu singgah di ruko membeli
sarapan lontong/nasi gurih dan pulut pisang goreng, heemm... sedaapp ya,
kemudian lanjut jalan lagi sampai di rumah sekitar satu setengah jam.
Sejak aku menulis blog setahun yang lalu, alam sekitar yang kami lalui menjadi perhatianku dan tak puas rasanya kalau tak kuceritakan yang kulihat, mulai dari lapangan luas, mentari pagi hari, pohon-pohon hijau nan rindang, pohon buah-buahan, bunga warna warni dan bangau yang terbang lepas pun tak luput dari bidikan camera HP (youtube faridayuliani.fy.our route in the morning)
Sejak aku menulis blog setahun yang lalu, alam sekitar yang kami lalui menjadi perhatianku dan tak puas rasanya kalau tak kuceritakan yang kulihat, mulai dari lapangan luas, mentari pagi hari, pohon-pohon hijau nan rindang, pohon buah-buahan, bunga warna warni dan bangau yang terbang lepas pun tak luput dari bidikan camera HP (youtube faridayuliani.fy.our route in the morning)
![]() |
Mentari pagi di ufuk timur |
Lapangan luas
November 2017 setahun
yang lalu, lapangan yang luas yang ditumbuhi semak belukar dan dipagar seng
disulap menjadi lapangan parkir waktu acara pesta putri RI-1 Kahiyang dengan Bobby.
Hal ini membawa keberuntungan bagi pecinta olahraga jalan kaki di pagi hari karena menjadi jalan lintasan yang bebas dari asap kendaraan yang lewat di jalan besar dan bagiku menjadi momen yang indah untuk membidik mentari pagi yang menyembul di ufuk timur dan menyalurkan hobby bakodak.
Ternyata waktu kubagi di facebook tanpa membuat tempatnya, banyak yang tertarik dengan pemandangan lapangan yang terbentang luas, entah kayak di mana gitu, bahkan kawanku yang tinggal di TASBI juga gak tahu, hehehe...
Pohon-pohon hijau nan rindang
Hal ini membawa keberuntungan bagi pecinta olahraga jalan kaki di pagi hari karena menjadi jalan lintasan yang bebas dari asap kendaraan yang lewat di jalan besar dan bagiku menjadi momen yang indah untuk membidik mentari pagi yang menyembul di ufuk timur dan menyalurkan hobby bakodak.
Ternyata waktu kubagi di facebook tanpa membuat tempatnya, banyak yang tertarik dengan pemandangan lapangan yang terbentang luas, entah kayak di mana gitu, bahkan kawanku yang tinggal di TASBI juga gak tahu, hehehe...
![]() |
Lapangan yang luas |
Pohon-pohon hijau nan rindang
Sejuk
mata memandang pohon-pohon hijau nan rindang, di pinggir jalan dan membuat
damai di hati. Akupun bolak balik berhenti untuk bakodak bergantian dengan
suamiku. Sesekali orang yang lewat tersenyum-senyum melihat kami, tapi “egp”,
bakodak jalan terus dan bahagia menikmati ciptaan Allah.
![]() |
Pohon-pohon hijau nan rindang |
Pohon buah-buahan
Kompleks TASBI minim
dengan halaman, oleh karena itu kebanyakan warga menanam pohon buah-buahan di luar
pagar di pinggir jalan. Namun siapa sangka ternyata banyak loh pohon
buah-buahan yang kukodak, mulai dari buah yang sudah langka kita jumpai, antara
lain: buah delima, buah nona, buah arbei, jambu bol, buah sirsak dan buah tin.![]() |
Buah nona |