Senin, 02 April 2018

PERJALANAN TEAM MINAULI CONSULTING DI SIPIROK

Minauli Consulting (Bagian kelima)


Teringat akan salah satu peribahasa, yaitu: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui” artinya: “Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil sekaligus” (Wikiquote). Hal ini yang team MC lakukan setelah selesai aktivitas Psikotes dan Outbound Training selama dua hari di SMAN 2 Plus Sipirok. Apa ya yang dilakukan oleh team MC? 

Apa yang dilakukan oleh team MC?

Berbelanja ke Pasar Tradisional Sipirok dan P. Sidempuan
Sebagaimana kisahku pada Minauli Consulting (bagian keempat) yang lalu, pukul 11.00 WIB selesai permainan kreativitas. Apa yang kami lakukan setelah itu?  Kami berenam (Bu Irna, Ronal, Aan, Putra, aku dan suami) kembali ke penginapan untuk makan siang dan shalat Zuhur. 

Sekitar satu jam kemudian terdengar bunyi suara kenderaan mini bus YPMHB berhenti di penginapan menjemput kami untuk berbelanja oleh-oleh khas Sipirok di Pasar Tradisional Sipirok dan lanjut ke Padang Sidempuan untuk belanja perlengkapan panggang memanggang. 

Alhamdulillah ternyata permohonan Bu Irna untuk memakai kenderaan mini bus YPMHB, disetujui oleh Kepala Sekolah. Hal ini merupakan salah satu keahlian Bu Irna bernegosiasi dan berlaku makna peribahasa di atas bagi kami.


Kami memakai Mini Bus YPMHB
 hasil negosiasi Bu Irna

Barbecue
Usai shalat Maghrib, kami melakukan acara panggang memanggang atau istilah kerennya “barbecue”. Aan, Ronal, Putra sudah selesai membersihkan ikan, udang, cumi dan membumbuinya, lalu ke luar halaman untuk membuat tungku dari batu bata yang disusun, kemudian Ronal dan Putra menyalakan api dari kumpulan kantongan plastik dan Aan mencari ranting-ranting kayu kering di gelapnya malam sebagai pengganti arang. Betul-betul barbecue ala “huta”. Aku kebagian membuat sambal kecap dengan gilingan batu tradisional karena tidak ada blender.

Begitu hasil panggangan disajikan, Bu Irna tetap dengan keahliannya sebagai “Quality Control” yang pertama mencicipi. Mungkin karena udara malam yang sejuk atau kami yang lapar, semakin lezat rasanya ikan, udang, cumi panggang disantap dengan sambal kecap dan lalapan timun, membuat kami “nambo”. Seperti biasanya yang paling lambat makannya adalah Bu Irna, “pelan tapi pasti” habis dan bersih.  Meskipun sudah “nambo”, nasi masih bersisa dan besok paginya Aan sudah sibuk di dapur menggiling bumbu dan menggoreng nasi. Alhamdulillah sedapnya ada Aan yang rajin masak dan pandai pula menggiling memakai gilingan tradisional.


Tor Simago-mago
Hari ketiga masih di Sipirok, selesai sarapan pagi kami menuju Tor Simago-mago, wisata alam Sipirok memakai mini bus YPMHB. Begitu keluar dari areal SMAN 2 Plus Sipirok, kami melihat hamparan sawah nan hijau menyejukkan mata, spontan kami meminta kepada pengemudi untuk berhenti sebentar menikmati keindahan alam, langsung berjalan di pinggiran sawah dan gantian berfoto ria. 


Aku dan Bu Irna di pinggiran sawah
Gantian berfoto menikmati sawah nan hijau
Kebahagiaan kami

Kemudian lanjut perjalanan menuju Tor Simago-mago (Bukit Simago-mago). Sekitar lima belas menit kami tiba di atas, Masya Allah indahnya alam Sipirok terlihat nun jauh di bawah sana. 


Alam Tor Simago-mago yang indah  
Cuaca cerah, langit biru dan alam Tor Simago-mago yang indah menarik perhatian Aan yang multi talenta dan berbakat juga  sebagai “Koreografer”, dengan semangat Aan mengarahkan dan mengambil foto-foto kami yang bahagia dari beberapa “angle” yang hasilnya indah. 



Cuaca cerah, langit biru di Tor Simago-mago
Kami berdua perasaan remaja
Hasil arahan Aan sebagai Koreografer
Gaya Ronal dan Putra yang semangat

Ada salah satu foto kami sudah dibingkai dan dipajang di ruang kantor MC sampai sekarang.

Ini foto kami  yang dipajang di kantor MC 

Foto Pre Wedding
Melihat aku dan suamiku (Arif) yang “satu paket”, Aan meminta kami berdua untuk membuat foto pre wedding.  Kami berdua pengantin “jadul” tahun 1982 yang lalu, sudah jelas tak pernah punya foto pre wedding, menjadi semangat dan patuh mengikuti arahan Aan, mulai dari gaya berdiri sampai berbaring. 



Foto pre wedding, gaya berdiri

Tersenyum sambil berbaring


Walaupun geli karena sudah “tuwir” tapi alam Tor Simago-mago yang indah mengalahkan rasa malu dan menjadi “bakper” muda kembali. Alhamdulillah sebagai foto post wedding



Geli karena sudah "tuwir", tapi Simago-mago yg indah
membuat kami "bakper" muda kembali
Bahagia memandang langit biru

Foto Aan di Tor Simago-mago
Aan sibuk terus sebagai fotografer, sehingga dia sendiri tak difoto. Untung ada satu foto Aan, ketika dia meminta aku mengambil fotonya dengan gaya lompat, serasa menggapai awan di Tor Simago-mago. Setelah puas berfoto ria, kami melanjutkan wisata kami ke Hotel Tor Sibohi Nauli Sipirok.

Aan lompat serasa menggapai awan

Hotel Tor Sibohi Nauli Sipirok
Hotel Tor Sibohi Nauli Sipirok merupakan hotel bintang empat berstandar Internasional terletak di Jalan Raya Sipirok – P. Sidempuan, Sipirok didirikan tahun 1980 yang diprakarsai Alm. Raja Inal Siregar sebagai salah satu wujud semboyan beliau ketika menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, yaitu: “Martabe”, Marsipature Hutana Be. 

Berhubung waktu yang singkat, kami hanya berkeliling di hotel ini dan giliran Aan beberapa kali difoto di sini. Ketika mengelilingi hotel, aku terbayang kenangan indah menginap beberapa kali di hotel ini dengan keluarga dan family gathering PT. SMART Tbk. 



Giliran Aan difoto di Hotel Tor Sibohi



Setelah puas berkeliling hotel, kami berfoto lagi di pintu gerbang hotel Tor Sibohi, kemudian kembali ke penginapan di SMA 2 Plus Sipirok.

Kami di gerbang Hotel Tor Sibohi Nauli


Meninggalkan SMA 2 Plus Sipirok
Sesampainya di penginapan kami berbenah dan setelah shalat Ashar, kami meninggalkan SMA 2 Plus Sipirok dengan sejuta kenangan.  Ibu Irna pamit mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah atas pelayanan selama kami di Sipirok dan lagi-lagi kami beruntung karena diantarkan ke P. Sidempuan untuk mencari “car rental” menuju Rao.

Dari perjalanan yang kami lakukan setelah selesai aktivitas  Psikotes dan Out Bound Training di SMAN 2 Plus Sipirok, merupakan beberapa hasil yang kami peroleh sekaligus. 

Hal ini sesuai dengan peribahasa di atas: “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Ingin tahu perjalanan kami selanjutnya?  Silakan ikuti kisah Minauli Consulting (bagian keenam).