Umrah (Bagian Ketiga)
Mekkah atau Makkah
al-Mukarramah adalah kota suci yang menjadi tujuan utama kaum muslimin untuk
menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima sekali seumur hidup bagi
yang mampu.
Pada umumnya umat Islam yang sudah pernah menunaikan ibadah haji atau
umrah akan rindu untuk mengulang kembali datang ke
Mekkah tetapi saat ini tidak gampang untuk
menunaikan ibadah haji karena harus menunggu sekitar 7–18 tahun, oleh karena
itu kebanyakan umat muslim Indonesia melakukan ibadah umrah lebih dulu sebelum
mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji.
Begitu juga dengan kami sebagian
besar keluarga Lubis dan Yusni Amrin melakukan umrah 11 hari bersama PT.
Yasmira Wisata Utama untuk mengulang kembali dan sebagian kecil melakukan umrah
sebelum mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji.
Adapun kegiatan kami selama 5 hari di Madinah
telah kuceritakan pada Umrah (Bagian Kedua), yaitu: "Lima hari di Madinah bersama Yasmira).
Ingin tahu apa yang kami lakukan
setibanya di Mekkah dan kegiatan kami selama 6 hari di Mekkah? Mari ikuti kisah
perjalanan kami.
Tiba di Mekkah (10 November 2018)
Perjalanan
dari Madinah dan setelah miqat dari Masjid Bir Ali kami tempuh sekitar enam
jam. Begitu memasuki kota suci Makkah al-Mukarrahmah, mutawif mengajak para
jemaah bertalbiah: “Labbaik Allaahumma Labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innaal
hamda waanni’mata laka walmulk. La syarika lak.”
Tiba di Mekkah sekitar pukul
21.00 AST, bus berhenti di samping Hotel Hilton dan jelas terlihat menara
Masjidil Haram. Alhamdulillah bisa datang lagi ke Mekkah menjadi tamu Allah.
Kami memasuki Villa Hilton, tower 3 lantai 6, kemudian menikmati makan malam serta berbenah. Setelah itu kami bersiap-siap untuk
melakukan Umrah wajib.
![]() |
Villa Hilton Tower 3 lantai 6 |
![]() |
Menara Masjidil Haram |
Umrah Wajib
Sekitar
jam 23.00 AST kami berkumpul di teras Villa Hilton depan kamar 636 untuk
bersama-sama dengan mutawif melakukan umrah wajib.
Berhubung kami harus
mengerjakan tawaf dan sa’i yang memerlukan tenaga fisik maka mama, adiknya dan
ibu mertua abangku memakai jasa pendorong kursi roda dengan bayaran 250 Riyal/orang.
![]() |
Para ibu kami dan sepupu bersama pendorong kursi roda |
Setelah semua kumpul, kami berangkat menuju Masjidil Haram dibimbing oleh mutawif. Tiba di pelataran masjid, kami berdoa dan masuk melalui pintu 79, King Fahd.
Begitu melihat Ka’bah, kami mengikuti mutawif membaca doa, lalu berjalan
mendekati Ka’bah sampai sejajar dengan Hajar Aswad, kami mulai mengerjakan
tawaf mengelilingi Ka’bah dari putaran pertama sampai tujuh kali putaran.
Selesai tawaf minum air zam-zam sekadarnya saja dan shalat sunat dua raka’at.
![]() |
Kami berdoa begitu melihat Ka'bah |
Dari tempat tawaf kami mengerjakan Sa’i berjalan kaki dari bukit Safa menuju bukit Marwah sampai tujuh kali.
Alhamdulillah selesai kami berhenti di bukit Marwah dan berdoa lalu tahallul
dengan memotong paling sedikit tiga helai rambut bergantian tanda sudah selesai
umrah wajib dan halal dari larangan ihram.
Sebagai wujud syukur dan bahagia
kami semua bersalaman dan bermaaf-maafan, mohon agar mendapat umrah yang
mabrur.
![]() |
Keluarga adik ipar abangku di tempat Sa'i |
Ka'bah di dalam Masjidil Haram
Masjidil Haram kota yang
tak pernah tidur karena didatangi umat muslim dari seluruh penjuru dunia yang
akan mengerjakan tawaf dan sa’i silih berganti selama 24 jam, seperti yang kami
lihat dari lantai dua, Masya Allah ramainya jemaah yang lagi tawaf mengelilingi
Ka'bah.
Sekitar pukul 02.00 AST dini
hari kami berpencar kembali ke hotel dan ketika melewati Ka’bah beberapa dari
kami berhenti sebentar dan istri abangku mengambil foto kami bergantian dengan
kakaknya mencari “angle” sesuai
selera memakai HP.
Di belakang Ka'bah terlihat "Royal Clock Tower" yaitu menara jam pencakar langit tertinggi di Arab Saudi dan bangunan kedua tertinggi di dunia setelah "Burj Khalifa" di Dubai (Wikipedia). Ini juga menjadi sasaran HP istri abangku, mengambil fotoku dan suamiku.
Aku enggak berani mengambil foto dekat Ka’bah karena masih agak trauma terkenang dengan kejadian sebelas tahun yang silam, ketika sedang mengambil foto mama dan adikku dengan latar belakang Ka’bah dari jarak jauh di lantai dua, ketahuan petugas, begitu dia mau mengambil kameraku, aku lari dengan kencang dan memasukkan camera ke kantong celana. Nyata benar bedanya dengan saat ini, dengan tenangnya berfoto di dekat Ka’bah.
Aku dan suami difoto istri abangku
di depan Ka'bah
|
![]() |
Terlihat "Royal Clok Tower" |
Ibadah di Masjidil Haram (11
November 2018)
Tanah haram Mekkah merupakan
tempat yang mulia dan dilipatgandakan pahala shalat di Masjidil Haram 100.000
kali dari shalat di masjid lainnya.
Waktu yang singkat selama enam hari, kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah di Masjidil Haram.
Sekarang
tempat shalat perempuan dan laki-laki sudah dibedakan, tidak seperti sebelas
tahun yang lalu masih bercampur perempuan dan laki-laki.
Kami jemaah perempuan selalu
mencari tempat yang terdekat dengan tempat mengambil air zam zam melalui keran
air agar bisa berwudhu tanpa istinja’ karena dari shalat Ashar sampai shalat
Isya kami tetap berada di masjid.
Saat ini di dalam Masjidil Haram pun sudah
bisa berfoto memakai HP, oleh karena itu kalau kami berjumpa di tempat shalat
yang sama, bekodaklah kami dan setelah beradaptasi dengan keadaan saat ini,
hobbyku bakodak pun tersalur menghilangkan rasa trauma masa lalu. Namun
demikian aku tetap tertib loh karena setiap dekat waktu shalat, HP sudah dalam
keadaan dinonaktifkan.
![]() |
Bakodak di dalam Masjidil Haram |
Umrah Sunah (12 November
2018)
Sesuai
jadwal perjalanan, kami akan melakukan city
tour ke Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Mina, Jabal Nur dan Umrah Sunah dengan miqat dari Ji’ranah.
Selesai sarapan pagi sekitar pukul 8.00 AST kami
sudah berkumpul di lobby Villa Hilton
dan sebelum berangkat kami berfoto dulu bersama.
Aku berhasil mengajak putra bungsuku berfoto dan merupakan foto yang pertama
karena dia ingin fokus beribadah sehingga tidak ingin berfoto-foto seperti
kami.
![]() |
Foto bersama di lobby Villa Hilton |
![]() |
Foto pertama dengan putra bungsuku |
Jabal Tsur
Dalam
perjalanan menuju Jabal Tsur, mutawif menerangkan secara singkat yaitu salah
satu bukit yang tertinggi di kota Mekkah. Bukit ini mempunyai tiga puncak yang saling berdekatan dan menyambung.
Di puncak Jabal Tsur terdapat sebuah gua yang bernama Gua Tsur yang bersejarah tempat
bersembunyi Rasulullah SAW selama tiga hari dan selamat dari kejaran kaum Quraisy
karena dengan pertolongan Allah SWT, menutup mulut gua dengan sarang laba-laba
dan merpati ketika kaum Quraisy tiba di depan gua tersebut.
Kami berhenti
sebentar untuk mengambil foto karena akan meneruskan perjalanan ke Jabal
Rahmah.
![]() |
Kami di Jabal Tsur |
Jabal Rahmah
Udara
panas terik ketika kami tiba di Jamal Rahmah atau “Bukit Kasih Sayang”, oleh
karena itu kebanyakan kami tidak naik ke bukit tersebut, hanya beberapa orang
saja yang belum pernah.
Aku, suamiku, abangku dan isterinya turun dari bus dan
memandang dari jauh kelihatan tugu batu tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Siti
Hawa.
Kami bergantian bakodak dan sekali
lagi aku bisa berfoto dengan putra bungsuku sebelum dia naik ke Jabal Rahmah.
Hanya dua kali aku berfoto dengannya selama perjalanan 11 hari, hehehe.... itupun
jadilah, yang penting ada untuk bahan cerita.
Sambil
menunggu jemaah yang lain, aku dan suami naik ke bus dan kembali terbayang
kenangan 20 tahun yang silam ketika menunaikan ibadah haji, aku dan beberapa
jemaah naik ke Jabal Rahmah melalui bukit batu dan turun melalui tangga.
Sekarang
Jabal Rahmah banyak perubahan, semakin luas dan bersih terlihat dari jauh dan
tidak ada lagi unta yang dihiasi khusus untuk berfoto, padahal beberapa
ponakanku kepingin berfoto dengan unta.
Dari
Jabal Rahmah kami menuju ke Arafah, tetapi hanya melintas saja sambil mutawif
menerangkan tentang Arafah sebagai tempat wukuf jemaah haji dari seluruh
penjuru dunia.
![]() |
Kemah di Arafah |
Tanggal 9 Dzulhijjah
merupakan puncak dari ibadah haji, sehingga jemaah yang sedang dirawat di R.S.
dibawa dengan ambulance untuk wukuf di Arafah karena wajib
hukumnya agar sah hajinya.
Aku mengambil foto kemah di Arafah dan pohon-pohon nan hijau di pinggir jalan.
![]() |
Pohon-pohon nan hijau di pinggir jalan Arafah |
Mina
Dari
Arafah kami menuju Mina, mutawif menunjuk dari dalam bus tempat melontar jumrah
(Aqabah, Wusta dan Ula), sekarang terdiri dari tiga tingkat.
![]() |
Tempat melontar jumrah terdiri dari tiga tingkat |
Aku mengambil fotonya dari dalam bus. Ternyata di daerah Mina ada juga Istana Kerajaan Arab Saudi dan aku membidiknya dari jauh, ya.. meskipun tidak begitu jelas, okay-lah.
![]() |
Istana Raja di atas bukit Mina |
Masjid Ji’ranah
Masjid Ji’ranah terletak di sebuah desa Ji’ranah 26 kilometer dari kota Mekkah berasal dari nama seorang perempuan yang mengabadikan sisa umurnya untuk menjaga dan membersihkan sebuah masjid. Sebagai penghargaan maka namanya disematkan menjadi nama kampung dan masjid ini (https//www.ibadahkita.com).
Masjid Ji’ranah terletak di sebuah desa Ji’ranah 26 kilometer dari kota Mekkah berasal dari nama seorang perempuan yang mengabadikan sisa umurnya untuk menjaga dan membersihkan sebuah masjid. Sebagai penghargaan maka namanya disematkan menjadi nama kampung dan masjid ini (https//www.ibadahkita.com).
Mutawif juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW
pernah melakukan umrah dengan miqat dari Masjid Ji’ranah.
Kami turun di Masjid Ji’ranah untuk berwudhu
dan shalat sunah. Para jemaah laki-laki memakai ihram di masjid ini dan berniat
umrah bersama-sama di dalam bus dengan bimbingan mutawif. Berhubung ini umrah
sunah, maka kita boleh mengumrahkan keluarga yang sudah berpulang kerahmatullah.
Aku tidak sempat mengambil foto di sini karena cuaca terik dan harus cepat kembali ke bus, oleh karena itu sebagai pelengkap aku ambil foto dokumentasi Arminareka Perdana Surabaya (Masjid Ji'ronah Tempat Miqat paling Afdhal).
![]() |
Masjid Ji'ranah (foto Arminareka Surabaya) |
Jabal Nur
Dari
Ji’ranah bus meluncur balik ke Mekkah dan ketika melewati Jabal Nur, mutawif
menunjuk bukit yang tinggi dan terlihat dari jauh. Saat ini pemerintah Arab
Saudi melarang jemaah haji dan umrah untuk mendaki Jabal Nur karena merupakan
kawasan berbahaya.
Di puncak Jabal Nur
terdapat Gua Hira tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah pertama
kali melalui malaikat Jibril.
Sebagai dokumentasi, aku mengambil foto Jabal Nur
dari dalam bus di perjalanan.
![]() |
Jabal Nur dari jauh |
Pelaksanaan Umrah Sunah
Selesai
city tour dan miqat dari Ji’ranah,
kami kembali ke Villa Hilton. Di dalam bus mutawif menyampaikan bahwa: “Umrah
akan dilakukan bersama-sama sekitar pukul 14.00 AST, tetapi jika ada yang ingin
istirahat boleh saja melakukan Umrah Sunah setelah shalat Ashar dengan tetap
menjaga larangan ihram”.
Aku, sahabatku
dan beberapa saudaraku berjanji akan mengerjakan umrah sunah selepas shalat Ashar karena
adik iparku dan putrinya kurang sehat, jadi harus memakai jasa pendorong kursi
roda.
Namun kenyataannya berubah karena semua saudaraku sudah selesai melakukan umrah sunah pada waktu yang berbeda-beda. Alhasil tinggal aku dan sahabatku
yang belum sementara pendorong kursi roda akan datang pukul 23.30 AST.
Sekitar pukul 21.00 AST aku mengajak sahabatku mengerjakan umrah sunah. Untuk
menambah tenaga, kami membeli teh susu, roti canai dan martabak, lalu duduk
santai di pelataran Masjidil Haram.
Ketika sedang menikmati lezatnya makanan dan keindahan suasana masjid di
waktu malam, hee... datang adik iparku (suami adikku no. 5) membawa "jerrycan" mengisi air zam zam untuk minuman mereka sekeluarga di kamar.
Sahabatku mungkin "baper" oleh suasana Masjidil Haram di waktu malam, dia tidak hobby berfoto,
hee.... meminta adik iparku untuk mengambil foto kami berdua yang lagi lesehan
tanpa alas di pelataran Masjidil Haram.
Setelah puas rehat, kami berdua
memasuki Masjidil Haram untuk melakukan tawaf, sa’i dan tahallul. Alhamdulillah
selesai umrah sunah.
![]() |
Aku dan sahabatku lesehan di pelataran Masjidil Haram |
Tawaf Sunah (13 November
2018)
Sewaktu ke luar dari pintu 79 King Fahd, kami bakodak lagi dan biar sah kurekam lagi video. Ternyata indah untuk dikenang sebagai pengobat rindu karena sampai di tanah air, berulang kali kulihat videonya (youtube Faridayuliani.Fy Masjidil Haram, Mekkah. King Fahd Gate).
Memperbanyak
ibadah di Masjidil Haram. Selesai shalat Subuh, aku dan adik mama menjumpai
ponakan suamiku di depan KFC, dia dan istri serta keluarga istrinya juga umrah
dan kebetulan jadwalnya duluan ke Mekkah sehingga kami bisa bertemu.
Selesai sarapan pagi beberapa jemaah mengerjakan umrah sunah dengan
miqat dari Tan’im dengan biaya sendiri. Aku dan beberapa saudara tidak ikut,
kami mengerjakan tawaf sunah, berdoa di Multazam dan shalat di Hijir Ismail di
bawah pancuran emas yang merupakan tempat mustajab untuk berdoa.
Sebagaimana
yang kita ketahui masuk ke Hijir Ismail harus berjuang karena jemaah dari
seluruh penjuru dunia berebut masuk ke tempat yang istimewa ini sebab keutamaan
shalat di sini sama dengan di dalam Ka’bah, begitu sabda Rasulullah SAW.
Alhamdulillah
dengan banyak bershalawat aku dan sahabatku bisa masuk dan shalat di Hijir
Ismail dengan tenang, tetapi kita tidak boleh serakah harus memikirkan jemaah
lain yang juga ingin beribadah, oleh karena itu selesai berdoa kami langsung ke
luar.
![]() |
Adik iparku dengan putrinya selesai tawaf sunah |
Ibadah di Masjidil Haram (14
November 2018)
Hari
terakhir kesempatan mengerjakan shalat Subuh sampai Isya di Masjidil Haram, karena
keesokan harinya, selesai shalat Zuhur akan meninggalkan kota Mekkah.
Ketika adzan Subuh
berkumandang, aku merekam videonya begitu juga ketika aku, mama, adiknya,
sepupuku dan Bu Ros selesai shalat Subuh di dalam Masjidil Haram tempat khusus
jemaah yang memakai kursi roda (youtube Faridayuliani.Fy Masjidil Haram, Mecca).
Sewaktu ke luar dari pintu 79 King Fahd, kami bakodak lagi dan biar sah kurekam lagi video. Ternyata indah untuk dikenang sebagai pengobat rindu karena sampai di tanah air, berulang kali kulihat videonya (youtube Faridayuliani.Fy Masjidil Haram, Mekkah. King Fahd Gate).
![]() |
Aku, mama, adiknya dan sepupuku di depan pintu 79 King Fahd |
Merpati di sekitar Masjidil
Haram
Aku
paling senang melihat burung merpati dan begitu melihat segerombolan burung
merpati yang berterbangan di sekitar Masjidil Haram, aku meminta sahabatku
untuk mengambil beberapa fotoku.
Aku teringat 20 tahun yang lalu ketika
menunaikan ibadah haji, masih terlihat Jabal Qubais dan merpati berterbangan
dari bukit itu, juga pedagang kaki lima menyelamatkan diri berlarian ke atas
bukit dari kejaran polisi yang bersepeda motor.
Sekarang tidak terlihat lagi
bukitnya karena sudah berdiri dengan megahnya menjulang tinggi Istana Raja Arab
Saudi memanjang dari depan pintu utama Masjidil Haram.
![]() |
![]() |
Aku dan merpati di sekitar Masjidil Haram |
Tawaf Wada (15 November
2018)
Setelah enam hari berada di Mekkah, akhirnya tibalah saatnya kami harus berpisah dengan
Baitullah (Ka’bah) dan melakukan tawaf wada.
Giliran suami adikku yang bungsu mendorong mama, dan anakku mendorong
adik mama untuk tawaf wada.
Menjelang shalat Subuh turun hujan dengan derasnya dan kami menunggu hujan reda sekitar setengah jam. Aku dan sepupuku ikut menemani mama dan adiknya, sekalian mengerjakan tawaf wada setelah shalat Subuh karena yang lainnya mengerjakannya setelah shalat duha.
Menjelang shalat Subuh turun hujan dengan derasnya dan kami menunggu hujan reda sekitar setengah jam. Aku dan sepupuku ikut menemani mama dan adiknya, sekalian mengerjakan tawaf wada setelah shalat Subuh karena yang lainnya mengerjakannya setelah shalat duha.
Selesai tawaf, aku
duduk di pelataran depan pintu Ka’bah untuk berdoa, tak terasa menetes air mata
dan memohon pada Allah untuk memanggilku lagi, anak cucuku, para sanak saudara,
teman-temanku yang berpesan untuk datang menjadi tamu Allah juga umrah kami
keluarga besar Lubis dan Yusni Amrin mendapat ridha Allah menjadi umrah yang
mabrur.
![]() |
Tawaf Wada setelah shalat Subuh ketika hujan reda |
![]() |
Adik bungsu dengan suaminya tawaf wada setelah shalat dhuha |
![]() |
Saudaraku Tawaf Wada selesai dhuha |
Meninggalkan Mekkah (15 November 2018)
Sekitar pukul 15.00 AST kami naik bus AC berangkat meninggalkan kota Mekkah dan berdoa bersama-sama. Sedih rasanya tak terlukiskan ketika bus berjalan meninggalkan kota suci ini, aku memandang menara Masjidil Haram sampai jauh dan tidak kelihatan lagi.
Dari Mekkah ke Jeddah
Dalam perjalanan masih daerah Kota Mekkah, aku terkagum ketika melihat taman bunga yang subur di tengah padang tandus, lalu kuambil fotonya sebagai “barbuk” bahwa inilah kenyataan Mekkah saat ini. Apakah ini pertanda kiamat sudah dekat? Wallahu A’lam Bishawab.
Akhirnya sampailah kami di perbatasan kota Mekkah, aku mengambil foto dari dalam bus melihat tugu menjulang yang di atasnya berbentuk Al-Qur’an terbuka.
Menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Selesai
makan siang sekitar pukul 14.30 AST, kami
sudah bersiap-siap dan foto bersama di depan pintu kamar 636 Villa Hilton, kemudian setelah kumpul semua
kami berfoto lagi di teras kamar.
![]() |
Foto bersama di depan kamar 636 |
![]() |
Lebih lengkap di teras kamar Villa Hilton |
Dari Mekkah ke Jeddah
Dalam perjalanan masih daerah Kota Mekkah, aku terkagum ketika melihat taman bunga yang subur di tengah padang tandus, lalu kuambil fotonya sebagai “barbuk” bahwa inilah kenyataan Mekkah saat ini. Apakah ini pertanda kiamat sudah dekat? Wallahu A’lam Bishawab.
![]() |
Taman bunga yang subur di tengah padang tandus |
Akhirnya sampailah kami di perbatasan kota Mekkah, aku mengambil foto dari dalam bus melihat tugu menjulang yang di atasnya berbentuk Al-Qur’an terbuka.
![]() |
Tugu batas Kota Mekkah |
Berkeliling di Jeddah
Sekitar
pukul 17.00 AST kami memasuki kota Jeddah dan mutawif menerangkan bahwa kata Jeddah berasal dari bahasa Arab yaitu jaddah (nenek)
karena di sini terdapat makam Hawa istri Nabi Adam.
Bus berkeliling di kota
Jeddah, melewati Masjid Terapung tetapi tidak singgah lalu mutawif membawa kami
ke Mall dan berhenti di Toko Ali
Murah, kami turun untuk melihat-lihat saja.
Setelah itu kami masuk ke Restoran
di sebelahnya yaitu Bakso “Mang Oedin” khas Indonesia yang katanya paling top markotop
dan wajib dicicipi, tetapi jujur ya mungkin karena banyak bakso di Medan yang
sedap rasanya, bagiku rasanya biasa saja tak sehebat promosinya apalagi
harganya mahal 12 Riyal seporsi. Hehehe..... dasar orang Medan ya.
![]() |
Bakso Mang Oedin di Jeddah (foto indonesiantoday.id) |
Menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Selesai
menyantap bakso kami naik ke bus dan berangkat ke bandara King Abdul Aziz
Jeddah. Tiba di bandara, kami rehat sambil menikmati nasi kotak yang disediakan
oleh staf PT. Yasmira yang berada di Jeddah kemudian setelah shalat jamak
Maghrib dan Isya, kami check-in dan berangkat dengan pesawat Garuda sekitar
pukul 03.20 AST.
![]() |
Bandara King Abdul Aziz, Jeddah (foto dream.co.id) |
Tiba di Kuala Namu Airport
Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan sekitar delapan jam, kami tiba di bandara Kuala Namu tanggal 16 November 2018 pukul 15.20 WIB.
Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan sekitar delapan jam, kami tiba di bandara Kuala Namu tanggal 16 November 2018 pukul 15.20 WIB.
![]() |
Alhamdulillah tiba di KNO |
Demikianlah
gambaran singkat kegiatan kami selama enam hari di Mekkah. In Syaa Allah
bermanfaat dan memberi semangat bagi para sanak saudara, teman-teman yang belum pernah berhaji/umrah agar kesampaian niatnya dan sebagai pengobat rindu bagi yang sudah
pernah menjadi tamu Allah.
Akhirul kalam dengan
berakhirnya ibadah di Masjidil Haram maka selesai pula perjalanan umrah 11 hari
bersama PT. Yasmira Wisata Utama. In Syaa Allah ibadah umrah kami mendapat ridha Allah SWT menjadi umrah yang
mabrur dan bisa istiqomah. Aamin Yaa Rabbal Aalamin.