BINTAN (Bagian-1)
Selesai acara pesta
perkawinan ponakan di Batam, aku dan
keluarga merancang untuk berjalan-jalan ke Bintan karena tertarik dengan berita
bahwa ada kolam renang yang terbesar di Asia Tenggara.
Setelah mendapat informasi
yang cukup jelas dari salah satu agen tour
yang terletak di Kepri Mall, kami
keluarga rombongan 17 orang ikut “One Day
Trip Lagoi” ke Bintan dengan bayaran Rp. 300.000,-/orang termasuk tiket
kapal Roro (pp), snack, makan siang dan itinerary
ke Danau Biru & Gurun Pasir, Lagoi Bay
dan Treasure Bay Crystal Lagoon, Patung Gorilla & Penyu.
Pada kesempatan kali ini aku
akan berbagi pengalaman tentang kunjungan kami ke objek wisata "Danau Biru
dan Gurun Pasir". Yok ikuti
perjalanan kami.
![]() |
Danau Biru & Gurun Pasir tercipta alami dari bekas galian pasir. |
Transportasi
Kami
berangkat naik kapal Roro pukul 08.00 WIB dari pelabuhan Roro Punggur, Batam.
Selama satu jam perjalanan, kami menikmati udara laut dengan berfoto ria
bagaikan film Titanic sehingga tidak terasa tiba di pelabuhan Tanjung Uban,
Bintan pukul 09.00 WIB.
![]() |
Perasaan bagai film "Titanic", hehehe.. |
Letak Danau Biru & Gurun
Pasir
Perjalanan dilanjutkan naik bus,
dengan tujuan pertama ke Danau Biru dan Gurun Pasir. Begitu turun dari bus,
kami terkagum-kagum melihat hamparan gurun pasir dan danau biru, kenapa??... karena
melihat foto gurun pasir merupakan hal biasa, namun kali ini kami melihat
langsung gurun pasir dari bekas galian pasir di bumi pertiwi Indonesia. Letaknya
di sebuah Desa Busung, Kecamatan Bintan
Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
![]() |
Kami "in action" |
Terjadinya Danau Biru dan
Gurun Pasir
Coba bayangkan, maha besar
dan penyayang Allah kepada umat manusia karena kita menikmati hasil pasir dari
alam dan bekas galiannya. Berkat guyuran
hujan dan panas matahari dari hari ke hari, minggu, bulan bahkan tahun hingga
terbentuk indah alami menjadi hamparan gurun pasir bagaikan di jazirah Arab.
Begitu juga terbentang danau biru yang menyejukan mata memandang.
![]() |
Gurun pasir bagaikan di jazirah Arab |
Fasilitas
Belum banyak wisatawan
lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke tempat ini karena masih relatif
baru dan belum terpoles. Menurut
informasi diresmikan bulan April 2017 yang lalu
Pemerintah setempat memberdayakan
penduduk lokal mengelolanya dengan membuka warung berjualan es kelapa muda dan membuat patung
unta, kuda dari kayu dan beberapa objek untuk berfoto dengan bayaran Rp. 5.000,-
![]() |
Danau biru, dekat pintu masuk |
Waktu berkunjung
Menurut tour guide sebaiknya berkunjung ke tempat wisata ini antara pukul
09.00 -11.00 WIB atau sore hari sehingga terhindar dari terik matahari dan
berharap tidak turun hujan karena medannya sulit untuk dilalui dan pemandangan
pasti tak seindah kalau udara cerah.
Kami beruntung pada saat
berkunjung pukul 09.00 WIB udara cukup bersahabat dan sangkin euphoria, kami berlari-lari kecil
menikmati setiap sudut untuk mengambil foto dan Kiki memotret semua tempat
memukau untuk diabadikan. Berkali-kali kami berdecak kagum setiap mengambil
foto, maha besar Allah dengan ciptaannya.
Putra bungsuku (Ozak) juga
ketularan hobby berfoto karena kagum akan ciptaan Ilahi. Ingin rasanya
berlama-lama menikmati alam nan indah didukung cuaca yang cerah dan pengunjung
juga tidak banyak karena pada hari Senin. Kalau hari Sabtu dan Minggu menurut
pemandu lebih banyak pengunjungnya.
![]() |
Euphoria berlari kecil mencari posisi yang tinggi |
Belum habis rasa kagum akan
danau biru dan gurun pasir, tour guide
pun memanggil kami untuk melanjutkan perjalanan ke Lagoi Bay. Rombongan sangat
terkesan dan kagum dengan Danau Biru & Gurun Pasir Bintan, terbukti sewaktu
aku upload di facebook, banyak yang ‘like’
dan komentar bertanya-tanya kagum akan keindahan objek wisata ini dan ingin
berkunjung ke sini.
Begitulah sekilas pengalamanku, semoga pembaca juga tertarik dengan indahnya alam yang terhampar di bumi Indonesia tercinta. Sampai jumpa di kisah selanjutnya kunjungan ke Lagoi Bay.