Sabtu, 30 September 2017

KAGUM DANAU BIRU & GURUN PASIR BINTAN

BINTAN (Bagian-1)




Selesai acara pesta perkawinan ponakan di Batam,  aku dan keluarga merancang untuk berjalan-jalan ke Bintan karena tertarik dengan berita bahwa ada kolam renang yang terbesar di Asia Tenggara.

Setelah mendapat informasi yang cukup jelas dari salah satu agen tour yang terletak di Kepri Mall, kami keluarga rombongan 17 orang ikut “One Day Trip Lagoi” ke Bintan dengan bayaran Rp. 300.000,-/orang termasuk tiket kapal Roro (pp), snack, makan siang dan itinerary ke Danau Biru & Gurun Pasir, Lagoi Bay dan Treasure Bay Crystal Lagoon, Patung Gorilla & Penyu. 


Pada kesempatan kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang kunjungan kami ke objek wisata "Danau Biru dan Gurun Pasir".  Yok ikuti perjalanan kami.


Danau Biru & Gurun Pasir tercipta alami dari bekas galian pasir.  

Transportasi
Kami berangkat naik kapal Roro pukul 08.00 WIB dari pelabuhan Roro Punggur, Batam. Selama satu jam perjalanan, kami menikmati udara laut dengan berfoto ria bagaikan film Titanic sehingga tidak terasa tiba di pelabuhan Tanjung Uban, Bintan pukul 09.00 WIB. 
Perasaan bagai film "Titanic", hehehe..

Semangat tiba di Pelabuhan Roro Tj. Uban
           
Letak Danau Biru & Gurun Pasir
Perjalanan dilanjutkan naik bus, dengan tujuan pertama ke Danau Biru dan Gurun Pasir. Begitu turun dari bus, kami terkagum-kagum melihat hamparan gurun pasir dan danau biru, kenapa??... karena melihat foto gurun pasir merupakan hal biasa, namun kali ini kami melihat langsung gurun pasir dari bekas galian pasir di bumi pertiwi Indonesia. Letaknya  di sebuah Desa Busung, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.  

Kami "in action"



Terjadinya Danau Biru dan Gurun Pasir
Coba bayangkan, maha besar dan penyayang Allah kepada umat manusia karena kita menikmati hasil pasir dari alam dan bekas galiannya.  Berkat guyuran hujan dan panas matahari dari hari ke hari, minggu, bulan bahkan tahun hingga terbentuk indah alami menjadi hamparan gurun pasir bagaikan di jazirah Arab. Begitu juga terbentang danau biru yang menyejukan mata memandang.

Gurun pasir bagaikan di jazirah Arab



Fasilitas
Belum banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke tempat ini karena masih relatif baru dan belum terpoles.  Menurut informasi diresmikan bulan April 2017 yang lalu


Pemerintah setempat memberdayakan penduduk lokal mengelolanya dengan membuka warung  berjualan es kelapa muda dan membuat patung unta, kuda dari kayu dan beberapa objek untuk berfoto dengan bayaran Rp. 5.000,-

Tersalur bakat putra sulungku (Kiki) membidik alam yang indah untuk diabadikan. Ada tiga danau biru yang terbentang, mulai dari yang jaraknya jauh sampai yang dekat jalan pintu masuk, semuanya terekam dalam kameranya.


Aku dan putra sulungku (Kiki)


Danau biru, dekat pintu masuk

Waktu berkunjung
Menurut tour guide sebaiknya berkunjung ke tempat wisata ini antara pukul 09.00 -11.00 WIB atau sore hari sehingga terhindar dari terik matahari dan berharap tidak turun hujan karena medannya sulit untuk dilalui dan pemandangan pasti tak seindah kalau udara cerah.

Kami beruntung pada saat berkunjung pukul 09.00 WIB udara cukup bersahabat dan sangkin euphoria, kami berlari-lari kecil menikmati setiap sudut untuk mengambil foto dan Kiki memotret semua tempat memukau untuk diabadikan. Berkali-kali kami berdecak kagum setiap mengambil foto, maha besar Allah dengan ciptaannya.


Putra bungsuku (Ozak) juga ketularan hobby berfoto karena kagum akan ciptaan Ilahi. Ingin rasanya berlama-lama menikmati alam nan indah didukung cuaca yang cerah dan pengunjung juga tidak banyak karena pada hari Senin. Kalau hari Sabtu dan Minggu menurut pemandu lebih banyak pengunjungnya.

Putra bungsuku ketularan hobbyku berfoto, 
kagum akan ciptaan Ilahi
            
Euphoria berlari kecil mencari posisi yang tinggi

Belum habis rasa kagum akan danau biru dan gurun pasir, tour guide pun memanggil kami untuk melanjutkan perjalanan ke Lagoi Bay.  Rombongan sangat terkesan dan kagum dengan Danau Biru & Gurun Pasir Bintan, terbukti sewaktu aku upload di facebook, banyak yang ‘like’ dan komentar bertanya-tanya kagum akan keindahan objek wisata ini dan ingin berkunjung ke sini.

     Begitulah sekilas pengalamanku, semoga pembaca juga tertarik dengan indahnya alam yang terhampar di bumi Indonesia tercinta. Sampai jumpa di kisah selanjutnya kunjungan ke Lagoi Bay.